SEOUL (CB) – Pihak Korea Selatan (Korsel) menyatakan akan
terus menyiarkan propaganda anti-Pyongyang di perbatasan kedua negara
kecuali Korea Utara (Korut) menyatakan minta maaf. Presiden Korsel Park Geun-hye
mengatakan Korsel berhak atas permintaan maaf dari Pyongyang, setelah
dua tentaranya terluka parah akibat ranjau darat yang ditanam di
perbatasan.
“Kami butuh permintaan maaf yang jelas dan tindakan untuk mencegah provokasi semacam ini terjadi lagi dan kembali membuat situasi menjadi tegang. Jika tidak, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan dan siaran melalui pengeras suara akan berlanjut,” demikian pernyataan dari Presiden Park Geun-hye, sebagaimana dilansir ITV, Senin (24/8/2015).
Pernyataan ini muncul di sela pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara untuk meredakan ketegangan setelah aksi saling tembak dengan menggunakan artileri dan roket yang terjadi pada Rabu 19 Agustus 2015.
Pembicaraan itu dilakukan hanya berselang beberapa saat sebelum batas waktu ultimatum yang dilayangkan Korut berakhir. Dalam ultimatumnya kepada Korsel, Korut menuntut tetangga sekaligus seterunya itu untuk menghentikan penyiaran propaganda anti-Pyongyang. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka Korut akan mengambil tindakan militer terhadap Korsel.
“Kami butuh permintaan maaf yang jelas dan tindakan untuk mencegah provokasi semacam ini terjadi lagi dan kembali membuat situasi menjadi tegang. Jika tidak, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan dan siaran melalui pengeras suara akan berlanjut,” demikian pernyataan dari Presiden Park Geun-hye, sebagaimana dilansir ITV, Senin (24/8/2015).
Pernyataan ini muncul di sela pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara untuk meredakan ketegangan setelah aksi saling tembak dengan menggunakan artileri dan roket yang terjadi pada Rabu 19 Agustus 2015.
Pembicaraan itu dilakukan hanya berselang beberapa saat sebelum batas waktu ultimatum yang dilayangkan Korut berakhir. Dalam ultimatumnya kepada Korsel, Korut menuntut tetangga sekaligus seterunya itu untuk menghentikan penyiaran propaganda anti-Pyongyang. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka Korut akan mengambil tindakan militer terhadap Korsel.
Credit Okezone