KUALA LUMPUR, CB
- Ribuan orang yang tergabung dalam kelompok pro-demokrasi Bersih turun
ke jalan-jalan di Kuala Lumpur, Sabtu (29/8/2015), menuntut Perdana
Menteri Najib Razak mengundurkan diri. Mereka berjalan kaki dan
berkumpul di Lapangan Merdeka.
Pihak keamanan melakukan pengamanan ketat mengawal aksi unjuk rasa yang direncanakan akan berlangsung hingga Minggu (30/8/2015) malam.
Sebelumnya, otoritas Kuala Lumpur menolak permohonan kelompok Bersih untuk melakukan unjuk rasa di akhir pekan ini. Mereka khawatir terjadi bentrokan dengan pasukan kemanan.
Namun, ribuan orang dilaporkan tetap turun ke jalan. Polisi menyebut aksi ini ilegal karena tidak memiliki izin. Pihak militer menyatakan, mereka akan melakukan intervensi jika diminta pemerintah. Sebelumnya, pemerintah telah memblokir laman Bersih.org yang digunakan untuk menggalang unjuk rasa sejak beberapa waktu lalu.
Aksi pendukung Bersih dalam aksi unjuk rasa menuntuk PM Najib Razak mengundurkan diri, Sabtu (29/8/2015).
Mundur Salah seorang aktivis Bersih, Maria Chin, mengatakan, Najib harus mengundurkan diri. Lebih dari itu, kelompok pro-demokrasi, kata dia, menuntut reformasi sistem politik yang transparan dan akuntabel. Selama puluhan tahun politik Malaysia hanya dikuasai Front Nasional.
Lembaga konsultan Eurasia Grup mengatakan, aksi ini tidak akan sampai menggulingkan pemerintahan. Aksi ini diyakini tidak akan mengispirasi publik untuk memunculkan gelombang aksi yang lebih besar. Alasannya, tidak ada figur yang kuat di kalangan kelompok oposisi di Malaysia.
"Unjuk rasa ini hanya seperti unjuk rasa besar saja. Terkait perubahan yang lebih aktual, saya yakin tidak akan terjadi dalam waktu cepat," kata Chief Executive of Institute for Democracy and Economic Affairs Wan Saiful Wan Jan, di Kuala Lumpur, Sabtu.
Hal senada juga disampaikan direktur lembaga poling independen Merdeka Center Ibrahim Suffian. Ia mengatakan, ketidakpuasan terhadap Najib terkonsentrasi di perkotaan.
Kelompok Bersih merupakan koalisi sejumlah organisasi anti pemerintah. Mereka menyerukan unjuk rasa besar di akhir pekan ini (29-30/8/2015) digelar di tiga kota utama Malaysia yaitu Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, dan Kuching.
Aksi pendukung Bersih dalam unjuk rasa menuntut PM Najib Razak mengundurkan diri, di Kuala Lumpur, Sabtu (29/8/2015).
Najib diguncang isu korupsi setelah harian The Wall Street Journal menurunkan laporan investigasi soal aliran dana yang diduga ilegal ke rekening Najib. Ia diduga menyelewengkan dana dari perusahaan pengelola investasi dana negara. Diperkirakan terdapat aliran dana senilai 700 juta dollar AS, setara Rp 9,76 triliun, dari 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) ke akun rekening pribadi Najib dalam bentuk deposito.
Terkait tudingan WSJ, Badan Anti Korupsi Malaysia menyatakan, dana yang mengalir ke rekening Najib dalam bentuk deposito berasal dari "sumbangan". Dengan demikian, dana itu sama sekali tak terkait dengan dugaan skandal seperti dituduhkan selama ini.
Pihak keamanan melakukan pengamanan ketat mengawal aksi unjuk rasa yang direncanakan akan berlangsung hingga Minggu (30/8/2015) malam.
Sebelumnya, otoritas Kuala Lumpur menolak permohonan kelompok Bersih untuk melakukan unjuk rasa di akhir pekan ini. Mereka khawatir terjadi bentrokan dengan pasukan kemanan.
Namun, ribuan orang dilaporkan tetap turun ke jalan. Polisi menyebut aksi ini ilegal karena tidak memiliki izin. Pihak militer menyatakan, mereka akan melakukan intervensi jika diminta pemerintah. Sebelumnya, pemerintah telah memblokir laman Bersih.org yang digunakan untuk menggalang unjuk rasa sejak beberapa waktu lalu.
Mundur Salah seorang aktivis Bersih, Maria Chin, mengatakan, Najib harus mengundurkan diri. Lebih dari itu, kelompok pro-demokrasi, kata dia, menuntut reformasi sistem politik yang transparan dan akuntabel. Selama puluhan tahun politik Malaysia hanya dikuasai Front Nasional.
Lembaga konsultan Eurasia Grup mengatakan, aksi ini tidak akan sampai menggulingkan pemerintahan. Aksi ini diyakini tidak akan mengispirasi publik untuk memunculkan gelombang aksi yang lebih besar. Alasannya, tidak ada figur yang kuat di kalangan kelompok oposisi di Malaysia.
"Unjuk rasa ini hanya seperti unjuk rasa besar saja. Terkait perubahan yang lebih aktual, saya yakin tidak akan terjadi dalam waktu cepat," kata Chief Executive of Institute for Democracy and Economic Affairs Wan Saiful Wan Jan, di Kuala Lumpur, Sabtu.
Hal senada juga disampaikan direktur lembaga poling independen Merdeka Center Ibrahim Suffian. Ia mengatakan, ketidakpuasan terhadap Najib terkonsentrasi di perkotaan.
Kelompok Bersih merupakan koalisi sejumlah organisasi anti pemerintah. Mereka menyerukan unjuk rasa besar di akhir pekan ini (29-30/8/2015) digelar di tiga kota utama Malaysia yaitu Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, dan Kuching.
Najib diguncang isu korupsi setelah harian The Wall Street Journal menurunkan laporan investigasi soal aliran dana yang diduga ilegal ke rekening Najib. Ia diduga menyelewengkan dana dari perusahaan pengelola investasi dana negara. Diperkirakan terdapat aliran dana senilai 700 juta dollar AS, setara Rp 9,76 triliun, dari 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) ke akun rekening pribadi Najib dalam bentuk deposito.
Terkait tudingan WSJ, Badan Anti Korupsi Malaysia menyatakan, dana yang mengalir ke rekening Najib dalam bentuk deposito berasal dari "sumbangan". Dengan demikian, dana itu sama sekali tak terkait dengan dugaan skandal seperti dituduhkan selama ini.
Credit KOMPAS.com
Protes Besar di Malaysia Memasuki Hari Kedua
KUALA LUMPUR, CB -
Puluhan ribu warga Malaysia diperkirakan akan melanjutkan aksi protes
di Kaula Lumpur hari Minggu (30/8/2015) ini untuk mendesak Perdana
Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya karena diduga telah terlibat
dalam skandal keuangan.
Sabtu kemarin para pengunjuk rasa tidak terpengaruh dengan kehadiran banyak polisi yang menyebut aksi mereka itu ilegal. Para demonstran marah dengan adanya aliran dana sebesar 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,8 trilun lebih ke rekening bank pribadi Razak dari sejumlah donor asing yang tidak disebutkan namanya.
Razak berkali-kali membantah telah melakukan kesalahan. Dia malah mengatakan, para demonstran telah menodai citra Malaysia.
Polisi memperkirakan sekitar 25.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi pada Sabtu kemarin. Namun Bersih, kelompok pro-demokrasi di balik aksi unjuk rasa itu, mengatakan sekitar 200.000 orang telah ambil bagian pada puncak unjuk rasa itu kemarin.
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad secara mengejutkan muncul pada Sabtu malam. Mahatir mengatakan kepada para pengunjuk rasa yang bersorak saat melihat dia muncul agar "melanjutkan" aksi. Dia mendukung desakan agar Najib mundur.
Massa pengunjuk rasa berkurang jumlahnya pada malam hari, tetapi banyak yang tidur di jalanan dan siap melanjutkan aksi hari kedua hari ini. Aksi itu dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu malam.
"Mereka yang mengenakan pakaian kuning itu... mereka ingin mendiskreditkan nama baik kita, mencoreng wajah Malaysia di mata dunia," kata Najib sebagaimana dikuti kantor berita nasional Bernama.
Tuduhan utama terhadap Razak adalah bahwa dia mendapat aliran dana sebesar 700 juta dollar dari 1MDB, sebuah perusahaan milik negara yang didirikan tahun 2009 guna mencoba menjadikan Kuala Lumpur sebagai pusat keuangan. Razak sendiri menduduki jabatan penting di perusahaan itu.
Para menteri kabinetnya telah mengatakan bahwa dana tersebut merupakan "sumbangan politik" dari sumber-sumber yang tidak diidentifikasi di Timur Tengah, dan bahwa tidak ada yang salah dengan hal itu. Keterangan yang diberikan hanya sebatas itu, tidak ada rincian lebih lanjut.
Sabtu kemarin para pengunjuk rasa tidak terpengaruh dengan kehadiran banyak polisi yang menyebut aksi mereka itu ilegal. Para demonstran marah dengan adanya aliran dana sebesar 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,8 trilun lebih ke rekening bank pribadi Razak dari sejumlah donor asing yang tidak disebutkan namanya.
Razak berkali-kali membantah telah melakukan kesalahan. Dia malah mengatakan, para demonstran telah menodai citra Malaysia.
Polisi memperkirakan sekitar 25.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi pada Sabtu kemarin. Namun Bersih, kelompok pro-demokrasi di balik aksi unjuk rasa itu, mengatakan sekitar 200.000 orang telah ambil bagian pada puncak unjuk rasa itu kemarin.
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad secara mengejutkan muncul pada Sabtu malam. Mahatir mengatakan kepada para pengunjuk rasa yang bersorak saat melihat dia muncul agar "melanjutkan" aksi. Dia mendukung desakan agar Najib mundur.
Massa pengunjuk rasa berkurang jumlahnya pada malam hari, tetapi banyak yang tidur di jalanan dan siap melanjutkan aksi hari kedua hari ini. Aksi itu dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu malam.
"Mereka yang mengenakan pakaian kuning itu... mereka ingin mendiskreditkan nama baik kita, mencoreng wajah Malaysia di mata dunia," kata Najib sebagaimana dikuti kantor berita nasional Bernama.
Tuduhan utama terhadap Razak adalah bahwa dia mendapat aliran dana sebesar 700 juta dollar dari 1MDB, sebuah perusahaan milik negara yang didirikan tahun 2009 guna mencoba menjadikan Kuala Lumpur sebagai pusat keuangan. Razak sendiri menduduki jabatan penting di perusahaan itu.
Para menteri kabinetnya telah mengatakan bahwa dana tersebut merupakan "sumbangan politik" dari sumber-sumber yang tidak diidentifikasi di Timur Tengah, dan bahwa tidak ada yang salah dengan hal itu. Keterangan yang diberikan hanya sebatas itu, tidak ada rincian lebih lanjut.
Credit KOMPAS.com