Menurut angkatan udara AS,
bom tidak akan jadi ancaman jika dibiarkan tidak terganggu. Meski
demikian, penduduk sekitar dan pemburu bom tetap khawatir. Angkatan
laut mencari bom selama lebih dari dua bulan tapi tidak berhasil
menemukannya.
Dalam laporan pada 2001,
angkatan udara mengatakan bom itu masih utuh dengan risiko rendah.
Pemerintah kemudian resmi berhenti mencari bom tersebut.
Menurut NPR, kesepakatan umum
mengatakan bahwa bom nuklir Savannah mengandung uranium dan plutonium
dalam jumlah yang signifikan. Dokumen Kongres pada 1966 juga menunjukkan
bahwa bom itu bersenjata lengkap dengan kandungan uranium dan
plutonium. Tapi Angkatan Udara dan mantan pilot pesawat, pensiunan
Kolonel Howard Richardson, menyangkal bom mengandung plutonium.
Credit REPUBLIKA.CO.ID