SINGAPURA, CB — Singapura merayakan hari ulang tahun yang ke-50 atau ulang tahun emas yang digelar secara gegap gempita, Minggu (9/8/2015). Perayaan tersebut dipusatkan di lapangan terbuka yang sering disebut "Padang". Negeri Singa menampilkan sejumlah pertunjukan, mulai dari parade kekuatan militer, pelantunan lagu-lagu nasionalis, dan pertunjukan hiburan.
Acara diakhiri secara klimaks dengan pesta kembang api yang semarak menghiasi langit negeri kota itu, mulai dari jantung bisnis di kawasan Raffles Place hingga daerah wisata Marina Bay.
Parade Militer Singapura Lautan Merah yang berjumlah puluhan ribu orang, termasuk Perdana Menteri Lee Hsien Loong beserta menteri kabinet dan anggota parlemen, berjubel memenuhi tempat acara untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Tidak ketinggalan, tiga orang, yakni Ong Pang Boon, Jek Yeun Thong, dan Othman Wok, menjadi tamu kehormatan pada perayaan ini. Ketiga mantan politisi itu merupakan penanda tangan dokumen untuk kemerdekaan Singapura yang masih hidup.
Sebanyak 18 tamu negara asing, termasuk Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Selandia Baru John Key, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, dan Pangeran Andrew dari Inggris, ikut menyaksikan parade Hari Nasional ini.
Adapun yang mengundang decak kagum penonton adalah atraksi Angkatan Udara Singapura yang terdiri dari 20 pesawat tempur F-16 yang membentuk formasi angka 50 di angkasa. Melintasnya parade pesawat ini selalu mengundang tepuk tangan warga yang buru-buru mengabadikannya dalam bentuk foto.
Di bawah kepemimpinan Bapak Bangsa mendiang Lee Kuan Yew, Singapura menjadi kekuatan ekonomi dunia yang diperhitungkan. Ditambah dengan keamanan dan stabilitasnya, investor pun tidak ragu menanamkan bisnisnya.
Hubungan Indonesia dan Singapura sendiri terjaga harmonis dalam beberapa dekade terakhir. Singapura merupakan salah satu mitra bisnis krusial Indonesia. Presiden Joko Widodo berkunjung pada akhir bulan lalu untuk melobi pebisnis Singapura agar berinvestasi.
Di sektor pendidikan, ada ribuan pelajar Indonesia yang menimba ilmu di sekolah dan universitas terkemuka di Singapura. Jangan lupakan juga 31.680 tenaga kerja Indonesia yang menjadi pahlawan devisa dengan berjerih payah di negeri jiran itu.
Dengan mengambil kebijakan tanpa pandang bulu dalam memerangi korupsi hingga ke akarnya, Singapura secara konsisten selalu dinobatkan sebagai negara "terbersih" di dunia. Sistem meritokrasi menjadi kunci utama suksesnya Singapura. Setiap warga dari latar belakang apa pun memiliki kesempatan mencapai puncak karier sepanjang dapat menunjukkan kompetensi yang memadai. Kisah sukses dari negara kelas tiga menjadi negara dunia pertama menuai pujian dunia.
Credit KOMPAS.com