PT Dirgantara Indonesia mengklaim
EC725 Caracal lebih canggih dari helikopter AgustaWestland AW101 buatan
Italia-Inggris yang sempat diincar TNI AU. (CNN Indonesia/Iwan Hermawan)
Bandung, CB
--
PT Dirgantara Indonesia mengklaim Eurocopter EC725
Caracal atau Super Cougar yang mereka produksi lebih canggih dari
helikopter AgustaWestland AW101 buatan Italia-Inggris yang sempat
diincar TNI Angkatan Udara sebagai kendaraan operasional bagi
very very important person (VVIP).
“Teknologinya
lebih tinggi dari AW101. Kalau mesin EC725 mati lalu terpaksa mendarat
di laut, itu enggak pakai siapkan apa-apa, tapi langsung
floating
(mengambang) karena alatnya yang di bawah langsung terbuka. AW101
setahu saya belum ada teknologi itu,” kata Manajer Penetrasi Pasar dan
Jaringan PTDI Dadhik Kresnadi di hanggar helikopter PTDI, Bandung, Jawa
Barat, Kamis (11/2).
Super Cougar, kata Dadhik, merupakan helikopter angkut berat yang mampu
membawa muatan hingga hampir lima ton. EC725 juga mampu menjelajah udara
sejauh 300-500 nautikal mil (900 kilometer) dengan bahan bakar penuh.
 Eurocopter EC725 Caracal atau Super Cougar di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung. (CNN Indonesia/Iwan Hermawan)
|
TNI AU telah memesan enam unit Super Cougar yang akan diserahkan PTDI
tahun ini kepada mereka. Pembuatan helikopter-helikopter pesanan TNI
itu, ujar Dadhik, menghabiskan waktu kurang lebih satu tahun.
"(Helikopter-helikopter) ini nantinya akan digunakan TNI AU untuk mengangkut pasukan, kombat, dan SAR," kata Dadhik.
Beberapa
waktu lalu, Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo mengatakan badan EC725
didesain antipeluru, serta dilengkapi perahu karet dan
forward looking infrared. FLIR itu bisa membuat pilot memonitor pergerakan pesawat tempur lawan.
EC725
telah digunakan berbagai negara dalam sejumlah pertempuran di Afrika
hingga Afghanistan di Asia Tengah. Ini jenis helikopter yang dapat
digunakan untuk keperluan militer sekaligus sipil.
Credit
CNN Indonesia