Senin, 01 Juni 2015

Badan Intelijen Turki Terekam Mengirim Senjata ke Suriah


Badan Intelijen Turki Terekam Mengirim Senjata ke Suriah 
 Ankara berulang kali membantah bawah mereka menyuplai senjata bagi pemberontak Suriah, dan mengatakan bahwa perbatasan dengan Suriah sudah diperketat dalam beberapa bulan terakhir. (Reuters/Kai Pfaffenbach)
 
 
Jakarta, CB-- Sebuah rekaman video menunjukkan bahwa pasukan keamanan menemukan truk berisi perangkat senjata yang akan dikirimkan ke Suriah, milik badan intelijen Turki, MIT.

Surat kabar Turki, Cumhuriyet, mempublikasikan berita itu pada Jumat (29/5), dan rekaman video menunjukkan polisi membuka peti di belakang truk yang berisi spare part senjata dan amunisi. Cumhuriyet mengatakan video itu bertanggal 19 Januari 2014, namun tidak mengungkapkan bagaimana rekaman itu diperoleh.

Pekan lalu, Reuters melaporkan nahwa saksi dan penegak hukum Turki menuduh MIT membantu memberikan senjata ke beberapa daerah di Suriah yang dikuasai oleh pemberontak Islam pada akhir tahun 2014 dan awal 2014, mengutip sumber-sumber di kejaksaan, pengadilan dan petugas polisi militer.


Sementara Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa truk yang diberhentikan saat itu adalah milik MIT dan sedang membawa bantuan bagi warga Turki yang berada di Suriah. Ia mengatakan kejaksaan tidak memiliki otoritas untuk menyelidiki kendaraan MIT dan ia menyebut aksi itu sebagai bagian dari “negara paralel” yang diinisiasi oleh musuh politiknya yang bertekad untuk mendiskreditkan pemerintah.

Kantor berita milik pemerintah, Anadolu, mengatakan bahwa kantor kejaksaan Istanbul telah meluncurkan penyelidikan terhadap pemimpin redaksi Cumhuriyet di bawah undang-undang anti-terorisme setelah mempublikasikan rekaman itu di situs mereka.

Suriah dan beberapa sekutu Turki mengatakan Turki terlalu tergesa-gesa ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mempersenjatai pemberontak di Suriah.

Ankara, di lain pihak, telah membantah tuduhan tersebut. Diplomat dan pejabat Turki mengatakan bahwa Turki telah memperketat keamanan dan pengawasan dalam beberapa bulan terakhir.

Namun rekaman yang baru dipublikasikan ini sepertinya bertentangan dengan bantahan Turki.

Sementara itu lebih dari 30 petugas polisi militer terlibat dalam insiden dalam rekaman dan beberapa minggu sebelumnya di perbatasan. Kini mereka menghadapi dakwaan termasuk spionase militer dan berusaha menggulongkan pemerintah, menurut dokumen pengadilan Istanbul pada April 2015.


 credit  CNN Indonesia