Ekspresi warga Katalunya setelah hasil voting
parlemen lokal Katalunya memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan
Republika Katalunya.
Foto: Emillio Morenatti/AP
Mereka menyerukan pembebasan para pemimpin separatis yang dipenjara.
CB,
BARCELONA -- Ratusan ribu pendukung kemerdekaan Katalunya membanjiri
jalan-jalan di Barcelona pada Ahad (15/4). Mereka menyerukan pembebasan
para pemimpin separatis yang dipenjara setelah putusan pengadilan
tertinggi menggagalkan upaya mereka memilih seorang pemimpin regional.
Sekitar 350 ribu demonstran memenuhi beberapa bagian utama kota.
Mereka melambaikan bendera dan mengenakan pakaian kuning untuk mendukung
pemimpin separatis yang dipenjara. Di antara politikus yang menghadapi
tuduhan pemberontakan adalah Jordi Sanchez, kandidat terbaru yang
diajukan oleh anggota parlemen Katalunya untuk menjadi pemimpin wilayah
tersebut.
Perjuangan Katalunya memiliki seorang pemimpin
dimulai setelah menyatakan kemerdekaan pada Oktober.
Pengadilan-pengadilan Spanyol memutuskan deklarasi itu ilegal. Madrid
mengambil kendali langsung atas wilayah tersebut dan menyerukan
pemilihan baru.
Pekan lalu, hakim Mahkamah Agung Pablo
Llarena menolak membebaskan Carles Puigdemont dari penjara. Ia
menghadapi tuntutan hukum selama 25 tahun penjara karena pemberontakan.
Jika seorang pemimpin baru tidak ditentukan sebelum akhir Mei, Katalonia
akan dipaksa untuk mengadakan pemilihan lain.
Puigdemont
mengatakan wilayah tersebut harus menghindari untuk proses pemilihan.
"Ini kewajiban kami untuk mencari cara dalam menghindari pemilihan lebih
lanjut. Tapi, tidak mungkin tidak ada risiko karena ada pihak lain yang
terlibat, dan itu adalah pemerintah Spanyol,"kata Puigdemont dalam
sebuah wawancara dengan
TV3 yang direkam di Berlin dan disiarkan pada Ahad malam.
Credit
republika.co.id