Islandia kembali menjadi negara paling
damai karena minim konflik. Sementara Indonesia disebut sebagai negara
paling pesat peningkatannya di kawasan Asia.
Diberitakan CNN, Kamis (25/6), Islandia berada di ranking tertinggi berdasarkan beberapa kriteria, yaitu tingkat kejahatan kriminal, keterlibatan dalam konflik dan tingkat militerisasi. Islandia juga disebut memiliki demokrasi yang stabil dengan politik yang nyaris tanpa kisruh.
Enam dari 10 negara paling aman di dunia berasal dari Eropa. Berturut-turut 10 besar adalah Islandia, Denmark, Austria, Selandia Baru, Swiss, Finlandia, Kanada, Jepang, Australia dan Republik Ceko.
"Eropa mempertahankan posisi sebagai wilayah paling aman di dunia didukung oleh sedikitnya jumlah konflik eksternal dan domestik," tulis laporan tersebut.
Negara Eropa yang terjerembab ke ranking bawah adalah Ukraina yang saat ini terlibat konflik internal dan eksternal dengan Rusia. Ukraina menempati ranking 150 dan Rusia 152. Tahun lalu, Ukraina ada di rangking 141.
Suriah yang masih berkecamuk perang menempati posisi bontot, ke-164, disusul oleh Irak yang sebagian wilayahnya dikuasai oleh militan ISIS. Berturut-turut sepuluh besar negara paling tidak damai di dunia adalah Suriah, Irak, Afghanistan, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, Somalia, Sudan, Republik Demokrasi Kongo, Pakistan dan Korea Utara.
Amerika Serikat menempati posisi ke-94, mendapatkan nilai buruk untuk militerisasi, pembunuhan dan ketakutan akan kekerasan di dalam negeri. Namun ranking ini naik dari tahun sebelumnya, yaitu 101.
Posisi Indonesia
Ranking Indonesia dalam studi tahun ini naik dari posisi 54 di tahun lalu menjadi 46 di tahun 2015. Di tingkat Asia, Indonesia menempati posisi ke 10, setelah Selandia Baru, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Laos, Korea Selatan dan mongolia.
Naiknya ranking Indonesia disebut sebagai hasil dari penurunan tingkat kekerasan dan dampak terorisme. Dalam hal ini, Indonesia disebut sebagai negara paling pesat peningkatannya di kawasan Asia.
Indonesia mengalami peningkatan terbesar pada rata-rata global di tujuh dari delapan faktor perdamaian positif.
Credit CNN Indonesia