Senin, 29 Juni 2015

Kuwait Klaim Pengebom Masjid Syiah Orang Saudi


Kuwait Klaim Pengebom Masjid Syiah Orang Saudi  
Pemerintah Kuwait telah berhasil menemukan identitas pelaku bom bunuh diri di masjid Syiah Jumat lalu. Menurutnya, pelaku bom tersebut adalah warga Arab Saudi. (Reuters/Jassim Mohammed)
 
 
Kuwait, CB -- Pemerintah Kuwait mengklaim telah berhasil mengidentifikasi pelaku pengeboman masjid Syiah al-Sadeq, Jumat lalu. Menurut kantor media nasional Kuwait, Minggu (28/6) pelaku serangan bom bunuh diri tersebut adalah warga negara Arab Saudi.

Sheikh Mohammed al-Khaled al-Sabah, Menteri Dalam Negeri Kuwait mengatakan nama pelaku serangan bom sendiri adalah Fahd Suliman Abdul-Muhsen al-Qabaa seperti yang dilansir dari kantor berita Reuters.

Dari informasi yang dikumpulkan, Fahd Suliman masuk melalui Bandara Kuwait pada Jumat dini hari, beberapa jam sebelum ia meledakkan diri di masjid Syiah yang menewaskan 27 orang.

Sejauh ini, pemerintah Kuwait telah menangkap pengendara mobil pembawa pelaku bom bunuh diri bernama Abdul-Rahman Sabah Aidan. Pria berusia 26 tahun ini ditangkap di salah satu rumah warga di pemukiman al-Riqqa.

Menurut Sabah, pemilik rumah tersebut ialah pendukung aliran Islam yang menyimpang.

Sebelumnya, pemerintah Kuwait juga telah menangkap tiga orang yang diduga memiliki hubungan dengan pelaku bom bunuh diri ini.

Penangkapan sendiri dilakukan di tengah warga Kuwait yang sedang melakukan hari berkabung nasional dan menyiapkan prosesi pemakaman massal bagi para korban di Masjid Agung Kuwait City.

Dari informasi yang beredar, kelompok militan Negara Islam, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri yang terjadi pada Jumat kemarin. ISIS menyebut pelaku bom bunuh diri adalah Abu Suleiman al-Muhawed.

Melalui media sosialnya, mereka menyatakan bahwa target serangan tersebut adalah "temple of rejectionists" atau istilah yang merujuk kepada umat Syiah yang mereka anggap melakukan bidah.

Pengeboman yang disebut-sebut sebagai serangan militan terburuk dalam beberapa tahun terakhir di negara Teluk Arab ini sendiri terjadi ketika sekitar 2 ribu orang beribadah salat Jumat di Masjid Imam al-Sadeq.

Selain menewaskan 27 orang, insiden ini juga melukai lebih dari 200 orang. Pejabat pemerintah menilai serangan bom ini ditujukan untuk menimbulkan perpecahan antara Muslim Sunni dan minoritas Syiah di Kuwait. Menurut data pemerintah, 15-30 persen populasi di Kuwait adalah minoritas Syiah.


Credit   CNN Indonesia