Saat ini Roof masih dalam pelarian dan polisi yang melakukan perburuan besar-besaran belum berhasil melacak jejak pemuda ini.
Kepolisian Berkeley, Carolina Selatan lewat akun Twitternya mengatakan pemuda ini kemungkinan besar menggunakan sebuah mobil Hyundai berwarna hitam dan meminta warga yang melihatnya segera menghubungi FBI.
Dylan Roof berasal dari sebuah kawasan di dekat Columbia, ibu kota negara bagian Carolina Selatan, yang berjarak dua jam berkendara dari Charleston. Demikian dikabarkan harian The Post dan Couirer.
Dalam akun Facebook-nya Roof terlihat mengenakan sebuah jaket hitam yang dihiasi bendera Afrika Selatan di masa apartheid, bendera kulit putih Rhodesia yang kini menjadi bagian Zimbabwe.
Kantor berita Reuters mengabarkan paman Roof mengenali wajah kemenakannya itu dari foto yang dirilis kepolisian. "Semakin saya melihat foto itu, semakin saya yakin bahwa itulah dia (Dylan)," kata Carson Cowles (56).
Sebelumnya, kepolisian menggelar sebuah operasi untuk mengejar tersangka penembakan di sebuah gereja di kota Charleston, Carolina Selatan, yang menewaskan sembilan orang.
Pengejaran
Penembakan itu terjadi di gereja Episkopal Methodis Emmanuel Afrika di pusat kota Charleston pada pukul 21.00, Rabu malam waktu setempat. Gereja ini adalah sebuah gereja tua berusia 150 tahun yang sebagian besar umatnya adalah warga kulit hitam. Gereja ini adalah salah satu yang tertua di AS.
Kepala kepolisian Charleston Gregory Mullen mengatakan penembakan itu diselidiki sebagai sebuah kejahanan dengan latar belakang kebencian.
"Kami berjanji akan menggunakan semua daya upaya dan energi untuk mencari pelaku kejahatan ini. Peristiwa ini adalah sebuah tragedi yang seharusnya tak dialami masyarakat di manapun," kata Mullen.
"Kejahatan ini sungguh keji dan tak terduga karena dilakukan seseorang yang memasuki gereja di saat orang-orang tengah berdoa lalu membunuh mereka," tambah Mullen.
Sementara itu, wali kota Charleston Joe Riley mengatakan tragedi yang terjadi di gereja itu dilakukan seseorang yang sangat keji dan dipenuhi kebencian karena membunuh sejumlah orang yang tengah menjalankan ibadah.
Seorang juru bicara kepolisian Charleston mengatakan, para petugas kini tengah mencari seorang pria kulit putih, bertubung ramping, berusia sekitar 21 tahun, berambut pirang kecoklatan. Tersangka diyakini mengenakan sweater berwarna abu-abu, celana jins biru dan sepatu bot merek Timberland.
Credit KOMPAS.com