Senin, 29 Juni 2015

Rusia Manfaatkan Ukraina sebagai Tempat Uji Coba Senjata

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (Foto: Reuters)
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (Foto: Reuters)
KIEV  (CB) – Perseteruan antara Ukraina dan Rusia tampaknya semakin meruncing. Dalam pernyataan terbaru, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menuding Rusia memanfaatkan konflik di negaranya untuk kepentingan militer mereka.
Menurut Presiden Poroshenko, Rusia memanfaatkan konflik di negaranya, khusunya di wilayah Donbass sebagai ajang untuk uji coba senjata baru mereka. Uji coba itu dilakukan dengan cara menyusupkan senjata baru tersebut kepada separatis untuk digunakan melawan prajurit Ukraina.
“Kami berjuang dengan senjata abad ke-20 melawan senjata abad ke-21. Rusia memanfaatkan konflik di Ukraina untuk menguji senjata model terbaru mereka,” ungkap Presiden Poroshenko, seperti dilansir Russia Today, Minggu (28/6/2015).
Sebagaimana diberitakan, konflik berkepanjangan di Ukraina Timur telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 6.000 orang dalam kurun satu tahun. Fakta itu dikemukakan oleh pihak Komisi Tinggi PBB untuk HAM.
Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer dan warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.
Konflik di Ukraina Timur pecah setelah dua Kota, Donetsk dan Luganks, yang berada di wilayah Donbass menggelar referendum untuk memisahkan diri.
Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Pemerintah Ukraina. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur. Sejak saat itulah perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mulai terjadi.
Sementara itu, di sisi lain Rusia selalu membantah keterlibatan mereka dalam konflik yang terjadi di Ukraina Timur. Negeri Beruang Merah itu menegaskan tidak pernah mengirimkan senjata, pasukan, atau kendaraan tempur ke wilayah Ukraina Timur.



Credit  Okezone