MOSKOW - Pejabat Rusia meminta dilakukannya sebuah
penyelidikan internasional mengenai pendaratan astronot Amerika Serikat
(AS) dengan pesawat Apollo 11 di bulan pada 1969.
Permintaan Rusia itu muncul sebagai reaksi atas keterlibatan AS di
dalam penyelidikan lembaga sepakbola dunia FIFA yang ikut menimbulkan
perdebatan atas peran Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Merasa frustrasi dengan penyelidikan AS atas FIFA yang mengancam posisi tuan rumah Piala Dunia 2018 yang dipegang Rusia, Juru bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin mengusulkan penyelidik internasional untuk memeriksa elemen yang juga kabur dalam sejarah AS.
Markin mengatakan sebuah penyelidikan internasional dapat dilakukan untuk memecahkan misteri menghilangnya rekaman film dari pendaratan Apollo 11 di bulan pada 1969, atau menjelaskan kemana menghilangnya batuan bulan seberat 400 kilogram yang didapat dalam misi dari tahun 1969 sampai 1974.
“Kami tidak mempertanyakan bahwa mereka tidak terbang ke bulan, dan sekedar membuat film mengenai kejadian itu. Tapi semua bukti ilmiah atau mungkin budaya yang merupakan warisan umat manusia, hilangnya benda-benda itu tanpa jejak adalah kehilangan bagi kita semua. Sebuah penyelidikan akan mengungkap apa yang terjadi,” tulis Markin, sebagaimana dilansir Moscow Times, Kamis (18/6/2015).
Pada 2009 Badan Antariksa AS (NASA) mengakui bahwa rekaman asli pendaratan pertama di bulan telah terhapus. Namun, mereka menyatakan telah berhasil melakukan remastering dari rekaman televisi pendaratan itu.
Pendaratan Apollo 11 telah menimbulkan keraguan di kalangan penggemar teori konspirasi. Mereka mengklaim pendaratan tersebut adalah sebuah rekayasa dan astronot Neil Armstrong tidak mendarat di bulan pada saat itu.
Merasa frustrasi dengan penyelidikan AS atas FIFA yang mengancam posisi tuan rumah Piala Dunia 2018 yang dipegang Rusia, Juru bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin mengusulkan penyelidik internasional untuk memeriksa elemen yang juga kabur dalam sejarah AS.
Markin mengatakan sebuah penyelidikan internasional dapat dilakukan untuk memecahkan misteri menghilangnya rekaman film dari pendaratan Apollo 11 di bulan pada 1969, atau menjelaskan kemana menghilangnya batuan bulan seberat 400 kilogram yang didapat dalam misi dari tahun 1969 sampai 1974.
“Kami tidak mempertanyakan bahwa mereka tidak terbang ke bulan, dan sekedar membuat film mengenai kejadian itu. Tapi semua bukti ilmiah atau mungkin budaya yang merupakan warisan umat manusia, hilangnya benda-benda itu tanpa jejak adalah kehilangan bagi kita semua. Sebuah penyelidikan akan mengungkap apa yang terjadi,” tulis Markin, sebagaimana dilansir Moscow Times, Kamis (18/6/2015).
Pada 2009 Badan Antariksa AS (NASA) mengakui bahwa rekaman asli pendaratan pertama di bulan telah terhapus. Namun, mereka menyatakan telah berhasil melakukan remastering dari rekaman televisi pendaratan itu.
Pendaratan Apollo 11 telah menimbulkan keraguan di kalangan penggemar teori konspirasi. Mereka mengklaim pendaratan tersebut adalah sebuah rekayasa dan astronot Neil Armstrong tidak mendarat di bulan pada saat itu.
Credit Okezone