Jumat, 13 Mei 2016

Sniper 'Rambo' Buatan Pindad Ini Dibanderol Rp 138 Juta



Sniper Rambo Buatan Pindad Ini Dibanderol Rp 138 Juta  
Foto: SPR 2 Jadi Pusat Perhatian di Yordania (dok. KBRI Amman)
 
Jakarta -Senapan sniper buatan PT Pindad (Persero) menjadi idola dalam acara pameran industri pertahanan dan keamanan berskala internasional bertajuk The 11th Special Operations Forces Exhibition and Conference (SOFEX) di Amman, Yordania. Senapan yang bentuknya pernah muncul dalam film Rambo IV tersebut bernama SPR-2.

Berapa harga senapan untuk pasukan penembak jitu itu?

Berdasarkan catatan detikFinance, SPR-2 dibanderol Rp 138 juta per unit. Senapan yang dibuat di Bandung itu mampu menembak hingga jarak 2.000 meter atau 2 kilometer.

Kuatnya daya jangkau senjata SPR-2 ini karena menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99 atau disebut kaliber 50 dengan kapasitas per magasin 5 peluru.

Senjata ini juga dilengkapi dengan peredam dan mampu menembus baja setebal 2 cm.


SPR 2 buatan Pindad saat dipamerkan di Yordania (dok. KBRI Amman)


Senjata ini, telah dipakai oleh TNI termasuk untuk Kopassus TNI AD. Selain SPR-2, Pindad juga memproduksi varian lainnya yakni SPR-1 dan SPR-3, dengan daya tembak efektif 900 meter.

Pada pameran senjata di Yordania yang masih berlangsung 10-12 Mei 2016, Pindad juga menampilkan produk-produk unggulannya, seperti Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2 V5 Comando), Pistol G2 Elite dan G2 Combat, Senapan Sniper (SPR2 dan SPR3), dan Senapan Anti Teror PM2.




Credit  detikfinance




Dikagumi di Yordania, Senapan Sniper 'Rambo' Pindad 100% Karya Insinyur RI

Dikagumi di Yordania, Senapan Sniper Rambo Pindad 100% Karya Insinyur RI  
Foto: dok. KBRI Amman
 
Jakarta -Senapan sniper buatan PT Pindad (Persero), SPR-2, menjadi idola dalam acara pameran industri pertahanan dan keamanan berskala internasional bertajuk The 11th Special Operations Forces Exhibition and Conference (SOFEX), di Amman, Yordania.

Senapan yang bentuknya pernah muncul dalam film Rambo IV tersebut, merupakan produk asli karya insinyur Pindad.

"Murni karya sendiri, termasuk SS2," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, kepada detikFinance, Rabu (11/5/2016).

Lahirnya SPR-2 merupakan sebuah proses perjalanan panjang. Awalnya, Pindad menggandeng FN, Belgia, untuk pembuatan senapan serbu dan Baretta, Italia, untuk pembuatan pistol.

Khusus senapan serbu, Pindad dan FN melahirkan FNC. Sukses dengan FNC, Pindad secara mandiri baru mulai merancang senapan karyanya sendiri bernama SS-1. Di sanalah awal mula lahirnya senapan serbu seperti SS-2 hingga senapan sniper SPR-2.

"Setelah punya keahlian kita desain sendiri, sampai yang sekarang kita sudah bikin senjata SPR 2 untuk sniper," tambahnya.

Senapan yang dibuat di Bandung itu mampu menembak hingga jarak 2.000 meter atau 2 kilometer (km). Kuatnya daya jangkau senjata SPR-2 ini karena menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99, atau disebut kaliber 50 dengan kapasitas per magasin 5 peluru.

Senjata ini juga dilengkapi dengan peredam dan mampu menembus baja setebal 2 cm. Satu unit SPR-2 dibandrol sekitar Rp 138 juta.




Credit  detikFinance



Senapan Sniper Made in Bandung Dikagumi di Yordania


Senapan Sniper Made in Bandung Dikagumi di Yordania 
 Foto: dok. KBRI Amman
 
Amman -Indonesia boleh berbangga, karena untuk pertama kalinya produk-produk unggulan karya anak bangsa Indonesia ditampilkan pada pameran industri pertahanan dan keamanan berskala internasional bertajuk The 11th Special Operations Forces Exhibition and Conference (SOFEX) yang secara resmi dibuka oleh Raja Yordania, Abdullah II pada 10 Mei 2016, dan akan berlangsung sampai tanggal 12 Mei 2016, di Amman, Yordania.

Pangeran Feisal bin Al Hussein selaku President of SOFEX Supreme Steering Committee menyatakan sangat sangat kagum atas perkembangan industri strategis Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Yang Mulia Pangeran Feisal didampingi Ketua Senat Yordania Dr. Abdur-Rauf Rawabdeh, dan juga Kepala Kepolisian Yordania  ketika berkunjung ke paviliun Indonesia yang langsung diterima oleh Duta Besar RI, Teguh Wardoyo di dampingi oleh Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto, yang sekaligus turut menjelaskan mengenai produk-produk yang ditampilkan.

Pangeran Feisal menyatakan ketertarikannya kepada Senapan Sniper SPR2 dan akan mencoba kemampuannya di lapangan tembak dekat lokasi pameran keesokan hari (Rabu, 11 Mei 2016).


Senapan Sniper Pindad Jadi Pusat Perhatian di Yordania (dok. KBRI Amman)


Selain Petinggi Militer Yordania, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Tentara  Kazakhstan, Jenderal Zhasuzakov Sakin dan Panglima Tentara Kuwait Letnan Jenderal Mohammad Khaled Al-Kheder, yang masing-masing didampingi delegasi militernya menyatakan sangat tertarik terhadap produk-produk Pindad, dan langsung menugaskan stafnya untuk mengatur pertemuan lanjutan, sekaligus mengundang Pindad untuk datang ke Kazakhstan dan Kuwait.

Pameran SOFEX yang diinisiasi oleh Raja Abdullah II, diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan telah berlangsung sejak tahun 1996. Pameran ini telah menarik perhatian begitu banyak pelaku industri pertahanan dan keamanan global sehingga mereka berpartisipasi menampilkan produk-produk andalan dari masing-masing negara. Penyelenggaraan SOFEX 2016 ini diikuti lebih dari 400 perusahaan yang bergerak di industri pertahanan baik lokal, regional dan internasional dari 47 negara.

Ketua panitia penyelenggara, Amer Tabbah, dalam laporan pembukaan menyampaikan bahwa dalam acara pembukaan ini terdapat lebih dari 1.000 orang merupakan delegasi resmi, termasuk di antaranya sekitar 30 orang pejabat setingkat menteri dari berbagai negara di antaranya, Menteri Pertahanan, Panglima Angkatan Bersenjata, Panglima Operasi Khusus, dan pejabat-pejabat penting lainnya.

Diharapkan pejabat Indonesia khususnya terkait industri strategis kiranya berkenan hadir pada SOFEX 2018 mendatang, guna melihat peluang pasar sekaligus mempromosikan kehebatan karya putra putri Indonesia.

Dubes RI untuk Kerajaan Yordania, Hasyimiah merangkap Negara Palestina, Teguh Wardoyo, mengutarakan bahwa KBRI Amman telah memfasilitasi penyewaan booth yang berlokasi di Hall 3 nomor A 302 di area pameran King Abdullah I Airbase, Marka, Yordania.

Pindad akan mewakili Indonesia dalam pameran kali ini. Partisipasi Indonesia ini dimaksudkan untuk mengenal pasar, melihat peluang, dan aktif dalam promosi industri strategis Indonesia di Timur Tengah.

Pada booth Indonesia tersebut, Pindad menampilkan produk-produk unggulannya, seperti Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2 V5 Comando), Pistol G2 Elite dan G2 Combat, Senapan Sniper (SPR2 dan SPR3), dan Senapan Anti Teror PM2. Pindad juga membawa mock up beberapa produk kendaraan andalannya, yaitu Panser Anoa, Kendaraan Taktis Komodo, dan Tank Boat. Di samping itu, Pindad juga memberikan kesempatan kepada pihak pihak terkait untuk melakukan uji coba senjata dan munisi pada pameran tersebut.

Selain Pindad yang membawa langsung produk-produknya ke Yordania untuk dipamerkan, beberapa industri strategis tanah air, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan PT Sritex turut berpartisipasi dengan menyediakan brosur-brosur produk unggulan dan profil perusahaan yang dibagikan kepada para pengunjung pameran.




Credit  detikfinance