"Para menteri pertahanan NATO akan mengeluarkan keputusan untuk lebih jauh meningkatkan kekuatan dan kapasitas Pasukan Reaksi Cepat NATO menjadi 30.000 sampai 40.000 tentara, sekitar dua kali lipat dari kekuataan yang ada saat ini," kata Stoltenberg menjelang pertemua dua hari di Brussels.
Aliansi pimpinan AS ini membentuk apa yang kemudian disebut Pasukan Reaksi NATO pada 2002 yang berintikan 13.000 tentara yang bisa diterjunkan ke daerah krisis dengan jauh lebih cepat dibandingkan pasukan biasa.
NATO bisa menggelarkan pasukan khusus ini dalam hitungan hari, bukan lagi bulan.
Stoltenberg mengatakan NATO telah mengalami kemajuan dalam memperkuat apa yang kemudian disebut Gugus Tugas Gabungan Siaga Tinggi atau VJTF yang dilengkapi penuh sumber-sumber dayanya, demikian AFP.
Credit ANTARA News