Bocoran terbaru WikiLeaks kembali ungkap kegiatan mata-mata AS.
Mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy (REUTERS/Charles Platiau )
Dikutip dari USA Today, Rabu, 24 Juni 2015, dokumen diplomatik memperlihatkan penyadapan terhadap Nicolas Sarkozy dan Jacques Chirac, terkait posisi Prancis dalam berbagai isu, termasuk soal Timur Tengah.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Ned Price, menolak membenarkan atau menyanggah secara tegas, isu penyadapan tiga presiden, yang telah dipublikasi oleh berbagai media Prancis.
"Kami tidak melakukan aktivitas intelijen asing, kecuali ada kepentingan keamanan nasional yang spesifik dan tervalidasi. Ini dilakukan terhadap warga biasa maupun pemimpin dunia," katanya.
Penyadapan terhadap para pemimpin Eropa yang dilakukan AS, telah mencuat sejak beberapa tahun silam, dari berbagai dokumen diplomatik AS yang sebagian telah dibocorkan oleh WikiLeaks.
Dokumen Juni 2011, menyebut tentang upaya Sarkozy, untuk maju dengan inisiatif memulai kembali pembicaraan damai Timur Tengah, antara Israel dan Palestina.
Credit VIVA.co.id