Pasukan Irak bersenjata lengkap mengamankan seorang anggota ISIS yang berhasil ditangkap. Baghdad, Irak, 18 Juni 2015. AP
Dilansir Daily Mail, 23 Juni 2015, darah itu dimaksudkan untuk didonasikan kepada anggota milisi ISIS lainnya yang berbasis di Shaddadi, Provinsi Hasaka selatan. Seorang anggota milisi asal Mesir tertular AIDS setelah menerima darah itu.
Penyelidikan dan tes kesehatan pun dilakukan oleh ISIS. Dari penyelidikan itu, terungkap bahwa orang Indonesia itu telah menderita AIDS sebelum bergabung dengan ISIS di Suriah pada September 2015.
Aktivis di Sound & Picture, lembaga hak asasi manusia di Suriah, mendapatkan informasi dari seorang anggota ISIS yang memakai nama samaran Abu Qatada. "Awalnya, kami menemukan satu kasus dari orang Indonesia, saat dia mendonasikan darah di salah satu rumah sakit ISIS," ujarnya.
Informasi dari Abu Qatada, orang Indonesia itu tahu dia terkena AIDS dan telah menjalani tes di negaranya. Dari hasil tes itu, terbukti dia terinfeksi AIDS. Dia datang ke Suriah tahun lalu dengan maksud berjihad. Namun, dia malah dieksekusi mati atas tuduhan merugikan anggota ISIS lainnya dengan mendonasikan darah kepada pejuang yang terluka.
Penyelidikan lainnya mengarah kepada gadis Yazidi, 15 tahun, yang dijadikan budak nafsu. Terungkap pula bahwa gadis itu ternyata juga mengidap AIDS yang tertular karena kerap diperkosa para pejuang ISIS. Dua pejuang asal Arab Saudi yang memerkosa gadis Yazidi itu juga positif AIDS setelah dipaksa menjalani tes kesehatan. Namun, penyelidikan dan tes kesehatan segera dihentikan lantaran seorang komandan ISIS juga memerkosa gadis Yazidi yang dijadikan budak nafsu itu.
Credit TEMPO.CO