"Kami tak akan mengomentari tuduhan intelijen secara khusus," kata Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih kepada wartawan seperti dikutip AFP, hari ini.
"Secara umum kami tidak melakukan aktivitas pengawasan intelijen asing mana pun kecuali itu spesifik dan memfalidasi tujuan keamanan nasional," katanya.
"Hal ini berlaku untuk semua warga biasa dan juga pemimpin dunia," sambung lembaga itu dalam pernyataan yang juga dirilis Kantor Direktur Intelijen Nasional, James Clapper.
Menurut rekaman rahasia AS itu, AS telah menyadap mantan Presiden Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy dan kini Francois Hollande.
Hollande enggan mengomentari laporan itu, namun seorang sumber berkata kepada AFP bahwa dia telah memerintahkan pertemuan dengan para bos pertahanan dan intelijen Rabu ini, demikian AFP..
Credit ANTARA News