CB, Jakarta - Pemimpin ISIS Indonesia, Bahrum Naim, 34 tahun, yang dikenal juga sebagai perekrut melalui media online dan instruktur pembuatan bom tewas dalam sebuah serangan drone di Suriah.
Bahrum, menurut beberapa sumber, melakukan rekrutmen melalui propaganda di internet serta mempengaruhi pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah. Dia juga merekrut orang untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri, termasuk dua pembantu rumah tangga di Indonesia.
"Bahrum Naim tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan," kata seorang sumber keamanan kepada Channel News Asia. Kabar sebelumnya menyebutkan, Bahrum tewas pada November 2017 tetapi tidak ada yang bisa memberikan klarifikasi tentang kematiannya.
Pejabat keamanan di Suriah berharap kematiannya dapat memperlemah propaganda ISIS di Indonesia. "Bahrum sangat berpengaruh. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengajarkan orang bagaimana membuat bom melalui aplikasi Telegram," kata sumber.
"Dengan kematiannya, setidaknya akan dapat mengurangi propaganda ISIS, rekrutmen, pembuatan tutorial bom di Indonesia."Bahrum menjadi penyumbang serangan teror besart di Indonesia, termasuk pada aksi ledakan bom bunuh diri pada 2016 dan penembakan di Starbuck Cafe Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.
Pada Juli 2017, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan nama Bahrum ke dalam daftar orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, memberikan fasilitas, dan menyiapkan aksi demi kepentingan ISIS.
Bahrum, menurut beberapa sumber, melakukan rekrutmen melalui propaganda di internet serta mempengaruhi pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah. Dia juga merekrut orang untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri, termasuk dua pembantu rumah tangga di Indonesia.
"Bahrum Naim tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan," kata seorang sumber keamanan kepada Channel News Asia. Kabar sebelumnya menyebutkan, Bahrum tewas pada November 2017 tetapi tidak ada yang bisa memberikan klarifikasi tentang kematiannya.
Pejabat keamanan di Suriah berharap kematiannya dapat memperlemah propaganda ISIS di Indonesia. "Bahrum sangat berpengaruh. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengajarkan orang bagaimana membuat bom melalui aplikasi Telegram," kata sumber.
"Dengan kematiannya, setidaknya akan dapat mengurangi propaganda ISIS, rekrutmen, pembuatan tutorial bom di Indonesia."Bahrum menjadi penyumbang serangan teror besart di Indonesia, termasuk pada aksi ledakan bom bunuh diri pada 2016 dan penembakan di Starbuck Cafe Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.
Pada Juli 2017, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan nama Bahrum ke dalam daftar orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, memberikan fasilitas, dan menyiapkan aksi demi kepentingan ISIS.
Credit tempo.co