Empat penumpang diusir oleh pramugari
dari pesawat Republic Airways di Amerika lantaran warna kulit dan etnis.
Padahal salah satu di antara mereka adalah warga Sikh. (Reuters/Jim
Young/Files)
Empat penumpang asal Brooklyn itu terbang bersama dua kawan mereka lainnya dari Toronto ke New York City saat mereka tiba-tiba diminta turun pesawat oleh pramugari maskapai Republic Airways, mitra regional American Airlines, Desember lalu, seperti dikutip dari The Independent, Selasa (19/1).
Dua dari pria itu, yang hanya dikenal dengan inisial WH dan WK, membayar ongkos tambahan US$70 untuk upgrade ke kelas pertama. Sementara kawan mereka Shan Anand dan Faimul Alam, membayar tambahan US$75 untuk tukar penerbangan agar bisa berada di pesawat yang sama dengan WH dan MK. Anand dan Alam kemudian bertukar kursi dengan penumpang lain agar bisa duduk bersebelahan.
Tiba-tiba, pramugari meminta WH yang berprofesi sebagai perancang busana untuk turun dari pesawat. "Saya kira sedang ada evakuasi atau sesuatu, jadi saya tidak memikirkannya, mereka juga meminta saya membawa tas saya. Tapi saat saya melihat ke belakang, hanya saya yang berdiri," ujar WH.
Hal yang sama juga terjadi kepada tiga pria lainnya. Alam dan Anand mengatakan para penumpang lainnya melontarkan kalimat rasis saat mereka dipaksa turun, sementara para wanita memeluk anak mereka.
Anand adalah pemeluk Sikh dan memakai turban, sementara yang lainnya adalah Muslim Bangladesh dan Arab.
WH mengatakan, petugas American Airline beralasan pengusiran mereka berempat adalah karena "pramugari dan kapten tidak tenang dengan keberadaan kami di pesawat itu."
Selain itu, petugas juga mengatakan ada perilaku tidak konsisten dari keempat pria yang bepergian dalam kelompok ini; dua naik ke kelas satu, sementara dua lainnya masih di kelas ekonomi.
Keempat pria ini pada Senin (18/1) melancarkan gugatan terhadap maskapai Republic Airways di pengadilan New York. Mereka meminta kompensasi masing-masing US$1 juta dan tambahan US$5 juta untuk ganti rugi kerusakan.
"Mereka tidak menunjukkan sikap tidak pantas atau keributan, keadaan mereka tidak memicu masalah atau ancaman keamanan. Alasan mereka diusir dari pesawat adalah murni karena diskriminasi," kata pengacara mereka, Tahanie Aboushi.
Republic Airways menolak mengomentari gugatan tersebut, dan American Airlines mengaku masih meninjau kasus ini.
Ini bukan kasus satu-satunya pengusiran penumpang Muslim di pesawat AS. Awal pekan ini Jonathan Gottfried, seorang penumpang di pesawat Delta Airlines, mengungkapkan di Twitter bahwa ada pria di kelas satu penerbangan itu diusir karena mirip Muslim.
Gotfried mengatakan, pesawat yang akan terbang kembali ke gerbang penumpang untuk mengeluarkan "pria berkulit cokelat untuk ditanyai karena kecurigaan seorang wanita."
Menurut dia, seorang penumpang wanita merasa risih dengan keberadaan pria mirip Muslim itu dan melaporkannya kepada pramugari.
Credit CNN Indonesia