Rabu, 20 Januari 2016

Dibantu Rusia dan Cina, Iran Mulai Bangun Fasilitas Nuklir

Dibantu Rusia dan Cina, Iran Mulai Bangun Fasilitas Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, di Teheran, Iran. REUTERS/Raheb Homavandi
 
CB, Teheran - Kepala Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, pada Selasa, 19 Januari 2016, mengumumkan melaui media bahwa Republik Islam Iran mulai membangun fasilitas nuklir dengan bantuan Rusia dan Cina.


Salehi, sebagaimana diwartakan sejumlah media di Iran, mengatakan, pembangunan konstruksi reaktor nuklir itu akan dimulai dalam waktu tak terlalu lama lagi.


"Kontruksi dua rekator nuklir dengan kapasitas 1000-MW akan segera dimulai" ucap Salehi. "Kita akan membangun dua reaktor kecil juga bekerja sama dengan Cina," tambahnya.


Menurut Salehi, sejumlah negara Eropa dan Asia juga menyatakan ketertarikannya bekerja sama dengan Iran guna mengembangkan industri nuklir sekarang ini. Mereka, jelas Salehi, sebelumnya enggan membantu Iran.


"Khusus negara-negara Eropa dan Asia, termasuk Cina, Jepang dan Korea Selatan siap bekerjasama," kata Salehi.


Pada Desember 2015, Iran mengumumkan bahwa negaranya akan mulai membangun dua reaktor nuklir dibantu Rusia sesuai kontrak yang disepakati bersama.


Iran diizinkan membangun fasilitas nuklir di bawah perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun demikian, para ahli khawatir pembangunan reaktor nuklir tersebut dapat digunakan oleh Iran untuk melanjutkan riset senjata.


Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang tak mau disebutkan namanya mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Iran itu tidak melanggar kesepakatan. "Secara umum, pembangunan reaktor nuklir Iran itu tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," katanya kepada Washington Post Beacon.



Credit  TEMPO.CO