Selasa, 26 Januari 2016

Warga Aborijin Gelar Aksi Unjuk Rasa Hari Invasi

Aksi unjuk rasa 'Hari Invasi' dilakukan oleh warga Aborijin, Torress Strait Islander dan Aktifis di luar gedung parlemen Melbourne.
Aksi unjuk rasa 'Hari Invasi' dilakukan oleh warga Aborijin, Torress Strait Islander dan Aktifis di luar gedung parlemen Melbourne.
 
CB, MELBOURNE -- Perayaan Hari Australia tahun ini diwarnai aksi unjuk rasa Hari Invasi di seluruh Australia. Peserta aksi menilai Hari Australia lebih pantas diperingati sebagai Hari Invasi untuk mengenang pendaratan pertama armada kapal kerajaan Inggris di Australia yang melakukan pembunuhan terhadap orang-orang pribumi Aborijin.
Bagi sebagian warga Aborijin, Torres Strait Islanders dan aktivis, Hari Australia atau Australia Day dipandang sebagai perampasan tanah adat dan hari berkabung atas kedatangan Armada Pertama di Port Jackson di Sydney.
 
Ribuan massa di seluruh negara bagian dan wilayah dan ratusan orang diantaranya  berkumpul di Gedung Parlemen, Melbourne untuk mendengarkan orasi dari warga Aborigin yang berbicara mengenai nenek moyang mereka dan apa makna dari Hari Invasi atau Invation Day bagi mereka.
 
Warga Aborijin ini mengatakan masih butuh waktu lama sebelum warga pribumi Australia mendapat kesetaraan hak dan mendesak agar Hari Australia diganti perayaannya pada hari lain, bukan pada 26 Januari. Banyak diantara warga yang ikut aksi unjuk rasa ini membawa bendera Aborijin dan beberapa orang lainnya mendesak kedaulatan.
 
"Always will be Aboriginal land, Australia akan selalu menjadi tanah warga Aborijin," kata salah seorang pengunjuk rasa.
 
Sementara itu, kemeriahan perayaan Australia Day tetap berlangsung di seluruh Australia. Di Melbourne, ribuan warga Melbourne mengibarkan bendera Australia ketika menyaksikan parade di kota tersebut untuk merayakan Hari Australia.
 
Lebih dari 100 komunitas dan kelompok kebudayaan ambil bagian dalam event parade tahun ini yang berlangsung dari Jalan Swanston Street hingga Kings Domain Gardens. Kelompok-kelompok ini mewakili beragam kebudayaan di Melbourne, termasuk kebudayaan China, Hungaria dan Hazara, yang ikut memeriahkan parade dengan pakaian tradisional mereka.
 
Aksi mereka diikuti oleh Girl Guides, kelompok pecinta skateboard dan perwakilan komunitas LGBTI.Band Angkatan Udara Australia RAAF juga ikut tampil dalam upacara resmi yang berlangsung pukul 10:30 pagi waktu setempat. Acara parade ini akan diakhiri dengan kegiatan berpiknik bersama yang dilaksanakan di Kings Domain Garden.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID