WASHINGTON, CB -
Presiden AS Barack Obama, Rabu (27/1/2016), berkomentar soal
kontroversi seputar nominasi peraih Oscar tahun ini yang semuanya orang
kulit putih. Obama mengatakan, kontroversi tersebut merupakan bagian
dari masalah lebih luas yang sedang dihadapi negara adidaya itu.
Dalam dua tahun terakhir, tidak ada aktor atau aktris dari etnis minoritas yang dinominasikan untuk meraih penghargaan Oscar. Hal itu memicu protes dan mendorong Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan reformasi.
"Saya berpikir bahwa ketika kisah semua orang diceritakan maka hal itu baik buat kesenian," kata Obama kepada sejumlah pembawa ancara televisi daerah.
"Hal itu baik buat dunia hiburan, itu membuat semua orang merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga Amerika," katanya, seperti dikutip sebuah media afiliasi ABC.
"Saya berpikir, secara keseluruhan industri itu harus melakukan apa yang setiap industri lainnya lakukan, yaitu mencari bakat, memberikan kesempatan buat semua orang. Dan saya berpikir, perdebatan tentang Oscar benar-benar hanya sebuah ekspresi dari masalah yang lebih luas. Apakah kita bisa memastikan bahwa semua orang mendapatkan perlakuan yang adil?"
Dalam dua tahun terakhir, tidak ada aktor atau aktris dari etnis minoritas yang dinominasikan untuk meraih penghargaan Oscar. Hal itu memicu protes dan mendorong Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan reformasi.
"Saya berpikir bahwa ketika kisah semua orang diceritakan maka hal itu baik buat kesenian," kata Obama kepada sejumlah pembawa ancara televisi daerah.
"Hal itu baik buat dunia hiburan, itu membuat semua orang merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga Amerika," katanya, seperti dikutip sebuah media afiliasi ABC.
"Saya berpikir, secara keseluruhan industri itu harus melakukan apa yang setiap industri lainnya lakukan, yaitu mencari bakat, memberikan kesempatan buat semua orang. Dan saya berpikir, perdebatan tentang Oscar benar-benar hanya sebuah ekspresi dari masalah yang lebih luas. Apakah kita bisa memastikan bahwa semua orang mendapatkan perlakuan yang adil?"
Credit KOMPAS.com