Simulasi komputer menunjukan bahwa planet misterius itu, jika memang ada, mengorbit lebih dari 50 kali lebih jauh dari matahari ketimbang Bumi menurut para astronom dari California Institute of Technology (Caltech) di Pasadena.
Sejauh ini, planet itu belum diamati secara langsung.
"Ini bongkahan cukup besar dalam tata surya yang masih berada di luar sana untuk ditemukan, yang cukup menarik," kata astronom Mike Brown, yang temuannya dipublikasikan dalam Astronomical Journal pekan ini.
Brown dan astronom Konstantin Batygin, juga dari Caltech, mulanya skeptis bahwa planet sebesar itu bisa lolos dari deteksi.
Tapi mereka membuat model hipotetis efek gravitasi planet pada beberapa badan dalam kawasan dan menemukan pasangan yang hampir sempurna.
Model komputer juga memprediksi lokasi objek lain di luar Neptunus, dalam kawasan yang disebut Sabuk Kuiper, dan itu juga ditemukan dalam arsip-arsip survei.
Pada titik itu, "rahang saya seperti membentur lantai," kata Brown dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Reuters.
Riset Brown sebelumnya membantu menurunkan Pluto pada 2006 dari planet kesembilan tata surya setelah benda kecil ber-es ditemukan di luar Neptunus.
"Semua orang yang marah karena Pluto bukan lagi planet bisa senang mengetahui ada planet nyata yang masih berada di luar sana untuk ditemukan," kata Brown.
Credit ANTARA News