JAKARTA
- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin menuturkan,
dirinya belum mendapatkan informasi mengenai kapan operasi anti-ISIS di
Suriah akan berakhir. Namun, dirinya memperkirakan operasi itu akan
berakhir jika memang pemerintah Suriah telah memintanya.
Galuzin, yang berbicara saat menggelar briefing bulanan ke kediamanannya di Jakarta, mengatakan operasi militer Rusia di Suriah dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah Suriah. Jadi, serangan itu mungkin akan berakhir jika pemerintah Suriah memintanya untuk dihentikan.
"Kami di sana melakukan koordinasi dengan pemerintah Suriah, dan tujuan utama kami melakukan serangan di Suriah adalah membantu pemerintah negara tersebut berdasarkan pemerintah mereka untuk menyerang kelompok teror dan bukan oposisi," ucap Galuzin pada Kamis (28/1/2016).
"Ketika pemerintah Suriah merasa bahwa operasi melawan terorisme itu sudah selesai, atau sudah cukup memuaskan, dan mereka merasa tidak membutuhkan bantuan kami lagi kami mungkin akan menghentikan operasi tersebut," sambungnya.
Rusia sendiri mulai melakukan serangan di Suriah pada akhir tahun 2015 lalu. Serangan ini mulai dilakukan oleh Rusia setelah pemerintah Bashar al-Assad menyampaikan permintaan resmi terkait hal ini.
Galuzin, yang berbicara saat menggelar briefing bulanan ke kediamanannya di Jakarta, mengatakan operasi militer Rusia di Suriah dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah Suriah. Jadi, serangan itu mungkin akan berakhir jika pemerintah Suriah memintanya untuk dihentikan.
"Kami di sana melakukan koordinasi dengan pemerintah Suriah, dan tujuan utama kami melakukan serangan di Suriah adalah membantu pemerintah negara tersebut berdasarkan pemerintah mereka untuk menyerang kelompok teror dan bukan oposisi," ucap Galuzin pada Kamis (28/1/2016).
"Ketika pemerintah Suriah merasa bahwa operasi melawan terorisme itu sudah selesai, atau sudah cukup memuaskan, dan mereka merasa tidak membutuhkan bantuan kami lagi kami mungkin akan menghentikan operasi tersebut," sambungnya.
Rusia sendiri mulai melakukan serangan di Suriah pada akhir tahun 2015 lalu. Serangan ini mulai dilakukan oleh Rusia setelah pemerintah Bashar al-Assad menyampaikan permintaan resmi terkait hal ini.
Credit Sindonews