Ledakan di Korea Utara pada awal bulan
ini berasal dari uji coba sejumlah komponen dari bom hidrogen, dan
bukan bom hidrogen secara utuh. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Dugaan ini menyusul klaim dari Korut yang menyatakan negara yang terisolasi itu telah menguji coba bom hidrogen pada awal Januari.
Menurutnya, ukuran kejadian seismik menunjukkan ledakan itu tidak mungkin berasal dari perangkat bom hidrogen yang berfungsi penuh.
Dugaan ini muncul setelah peninjauan yang hati-hati terhadap analisis intelijen terbaru. Namun, pejabat itu menegaskan belum ada kesimpulan akhir dari penyidikan tersebut.
Data seismik terbaru menunjukkan bahwa uji coba tersebut dilakukan dua kali lebih dalam di bawah tanah dari data sebelumnya.
Pejabat tersebut menyatakan mungkin saja Korut yakin mereka telah melakukan uji coba bom hidrogen secara penuh. Namun, AS yakin bahwa hanya sejumlah komponen dari bom hidrogen itu yang meledak, dan kemungkinan besar hanya detonator.
Sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest juga menegaskan bahwa analisis awal terhadap ledakan itu "tidak konsisten" dengan klaim Korut soal keberhasilan mereka menguji coba bom hidrogen.
Credit CNN Indonesia