Jumat, 22 Januari 2016

Halau Rudal, Pentagon Akan Persenjatai Drone dengan Laser


Halau Rudal, Pentagon Akan Persenjatai Drone dengan Laser  
Ilustrasi drone (SplitShire)
 
Jakarta, CB -- Pentagon mengungkapkan rencana untuk membekali pesawat nirawak, atau drone milik mereka dengan laser yang kuat untuk menembak rudal dari langit.

Dilaporkan The Telegraph pada Kamis (21/1), pesawat nirawak yang dipersenjatai dengan laser akan mengudara selama beberapa hari di ketinggian 65 ribu kaki, atau sekitar 19 km ketika diluncurkan dalam suatu operasi. Drone akan disertai dengan kemampuan untuk menghancurkan rudal selama fase peluncuran.


Para pejabat Amerika Serikat menilai menggunakan drone akan lebih efektif ketimbang program anti-rudal sebelumnya.

Direktur Badan Pertahanan Rudal, Wakil Admiral James Syring menyatakan bahwa kemajuan dalam teknologi laser membuat mereka dapat segera memasangkannya di dalam drone yang dapat mengudara tinggi.

"Kami telah secara signifikan menggenjot program kami dalam hal investasi dan berduskusi soal apa lagi yang dibutuhkan untuk mematangkan kemampuan ini," katanya dalam pidato di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.

Drone tersebut akan beroperasi pada ketinggian jauh di atas cuaca buruk, dan akan mengudara di sekitar tempat peluncuran.

Pada 2010, Pentagon memiliki program "Jet Laser", yakni pesawat tipe Boeing 747 yang dimodifikasi lebih dari 16 tahun dengan biaya US$5 miliar. Jet ini berhasil menembak jatuh rudal dalam uji coba.

Meski demikian, pesawat ini hanya bisa menembak rudal jarak dalam jarak yang dekat dengan lokasi peluncuran, sehingga rentan terhadap markas tentara dan sistem pertahanan udara. Program ini kemudian dihapus sejak empat tahun lalu.

"Mengingat daya, kualitas dan ketinggian yang cukup, ini membuktikan bahwa program ini mampu menghalau rudal balistik dalam berbagai jarak," kata Syring.

Boeing 747 menggunakan laser kimia, dan setiap kali diluncurkan, pesawat perlu mendarat untuk pengisian ulang laser.

Tantangan ke depan bagi militer AS adalah mengembangkan laser dengan bobot yang lebih ringan dan jarak luncur yang lebih jauh sehingga dapat dipasangkan ke drone model terbaru, yang dapat terbang tinggi dan mengudara selama beberapa hari.


Credit  CNN Indonesia