Ilustrasi (Thinkstock)
Dihubungi lewat saluran telepon oleh CNN Indonesia pada Selasa siang (26/1), Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Johor Bahru, Taufiqur Rijal, mengatakan bahwa pihak Konjen mendapat laporan dari kepolisian Malaysia beberapa jam yang lalu.
"Satu rombongan yang diduga, diyakini, orang Indonesia masuk dari Indonesia dengan kapal kecil, ke Malaysia, tidak dengan dokumen, lewat jalan ilegal atau jalan belakang, dan diyakini polisi kapal mereka terbalik karena ombak," ujar Taufiqur.
Saat ini, ungkapnya, dua anggota satgas dari Konjen RI sudah berada di lokasi dan melakukan koordinasi dengan polisi setempat untuk mendata, dan melakukan identifikasi korban tewas.
Lokasi ditemukannya jenazah berada di Bandara Penawar, Kota Tinggi, sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Johor Bahru.
Saat ini, terang Taufiqur, memang sudah ditemukan 13 jenazah, dan belum ditemukan korban selamat.
"Tim Malaysia masih mencari kemungkinan kalau masih ada korban lain. Ada kemungkinan lebih dari 13 orang, [termasuk] apakah ada yang selamat sedang dicari oleh tim SAR," ujarnya.
Insiden kapal berisi warga negara Indonesia yang terbalik di perairan Malaysia bukan sekali ini terjadi. Yang terbaru, terjadi pada September tahun lalu.
Pada 3 September 2015, sebuah kapal tenggelam setelah meninggalkan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara. Korban tewas dalam insiden ini mencapai 60 orang-33 laki-laki, 22 perempuan dan seorang anak. Sementara itu, 20 penumpang kapal selamat.
Credit CNN Indonesia
Jenazah 13 WNI di Malaysia Teridentifikasi
Ilustrasi Jenazah (Thinkstock/Frans Rombout)
Dari pernyataan yang diterima oleh CNN Indonesia dari Konjen RI di Johor, Selasa (26/1), ke-13 jenazah disebut terdiri dari sembilan perempuan dan empat laki-laki.
Polisi Malaysia menemukan 13 jenazah di Pantai Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor, pada Selasa sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Mereka diduga merupakan korban tewas kapal yang terbalik akibat ombak setinggi tiga meter.
Berikut data dan indentitas 13 WNI yang diterima CNN Indonesia:
Siti Maryadi (P)
Desan Gunung/22 Oktober 1984
Identitas: Paspor (KBRI-KL)
Mukhlis (L)
Rensing/6 Desember 1974
Identitas: Paspor (Mataram)
Rusli (L)
Lampung Timur/5 Mei 1982
Identitas: Paspor (Madiun)
Mustadi (L)
Lenting Daye/16 Maret 1990
Identitas: Paspor (Mataram)
Sudar (L)
Tanjung Perak/11 Juli 1968
Identitas: Paspor (Tanjung Perak)
Hamrim Gafur (L)
28 Agustus 1989
Identitas: i-Kad/Paspor
Ma’an bin Jumrah (L)
Subang/2 April 1970
Identitas: Paspor (KBRI-KL)
Selfina Sunbanu (P)
Kupang/4 April 1979
Identitas: Paspor (Kupang)
Agus Susanto (L)
Semarang/17 Agustus 1979
Identitas: KTP
Muhammad Agus Salim (L)
Identitas: SIM Malaysia
Siti Maemoenah (P)
Kendal/4 November 1989
Identitas: SIM Indonesia (Kendal)
Tasminah (P)
Batang/25 Mei 1994
Identitas: KTP (Batang)
Murti (L)
Lumajang/11 April 1967
Identitas: Paspor (KJRI-JB)
Murti (L)
Malang/11 April 1959
Identitas: KTP (Malang)
Muhammad Khoirisin (L)
Dumai/29 Oktober 1983
Identitas: Paspor (Panjang)
Doni (L)
Kediri/5 Juli 2004
Identitas: Kartu Pramuka (Jawa Timur).
Seluruh jenazah saat ini berada di RS Sultan Ismail, Johor, Malaysia. KJRI Johor Bahru membuka layanan hotline untuk yang merasa kehilangan sanak dan saudara.
Marsianda, Pelaksana Fungsi Konsuler 1: +60177301424
Dewi Lestari, Pelaksana: +60167901164
Wino Sumarno, LO Polri: +60103665506
Taufiqur Rijal, Konsul Jenderal: +60106632211
Credit CNN Indonesia