Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina
pada Maret 2014 dalam sebuah operasi militer yang dikecam oleh negara
Barat. (Reuters/David Mdzinarishvili)
"Kami tidak setuju Crimea hilang. Ini akan menjadi tahun kami maju dalam proses merebut Crimea," kata Yaresko di sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Rabu (20/1).
Ukraina belakangan memotong aliran listrik ke Crimea. Presiden Petro Poroshenko mengatakan listrik akan dikembalikan jika Crimea mau kembali ke Ukraina.
Namun Rusia tidak menunjukkan tanda akan menyerahkan Crimea, wilayah yang mayoritas penduduknya beretnis Rusia dan memiliki latar belakang kebudayaan serta sejarah yang tidak lepas dari Moskow. Bulan lalu, pemerintah Vladimir Putin mengeluarkan uang kertas baru khusus memperingati kekuasaan mereka di Crimea.
Yaresko mengatakan pemerintah Ukraina akan menciptakan forum khusus Crimea yang mirip dengan format Jenewa, badan dialog yang terdiri dari Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan Amerika Serikat yang pernah beroperasi pada 2014. Rusia sebelumnya menolak membentuk kembali format Jenewa.
"Kami akan membentuk sesuatu yang lebih besar dari format Jenewa untuk memulai dialog pengembalian Crimea ke Ukraina," kata Yaresko.
Para ahli hukum meyakini Ukraina dapat menggunakan isu pencaplokan Crimea sebagai senjata melawan Rusia jika pemerintah Moskow melaksanakan ancamannya untuk menyeret Kiev ke pengadilan Inggris karena tidak membayar utang sebesar US$3 miliar.
Yaresko menolak mengomentari kemungkinan itu.
Credit CNN Indonesia