Serangan udara Rusia ke Suriah telah
menewaskan sedikitnya 3.000 orang, lebih dari 1.000 di antaranya adalah
warga sipil. (Reuters/Bassam Khabieh)
Hal ini terungkap dalam laporan lembaga Syrian Observatory for Human Rights, yang dipublikasi Rabu (20/1), oleh Reuters.
Lembaga itu juga mengatakan 893 militan ISIS tewas dalam serangan Rusia, sedangkan dari kelompok pemberontak tewas 1.141 orang, termasuk anggota al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah.
Rusia adalah sekutu dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengkoordinasikan setiap serangan kepada pemerintah Damaskus. Vladimir Putin mengatakan, serangan mereka mengincar ISIS dan kelompok teroris. Namun aktivis dan para kelompok oposisi moderat mengatakan Rusia mengincar setiap rival Assad, baik dari ISIS maupun kelompok lainnya.
Rusia sebelumnya membantah bahwa serangan mereka menewaskan warga sipil, menyebut tuduhan tersebut "palsu dan klise."
Observatory mengandalkan laporan aktivis mereka di lapangan untuk menghitung jumlah korban tewas. Lembaga ini membedakan serangan Rusia dan AS dari jenis pesawat dan amunisi yang digunakan.
Sementara koalisi AS yang melancarkan serangan terhadap ISIS di Suriah sejak September 2014, menurut data Observatory, telah menewaskan 4.256 orang, di antaranya 322 warga sipil, 90 anak-anak.
Di antara korban serangan koalisi AS, sebanyak 3.787 di antaranya tentara ISIS dan hampir 150 militan al-Nusra.
Credit CNN Indonesia