Kamis, 21 Januari 2016

MQ-9 Reaper, si pembunuh "Jihadi John"


MQ-9 Reaper, si pembunuh
MQ-9 Reaper (laman resmi General Atomics Aeronautical Systems)
 
Jakarta (CB) - Kelompok  militan ISIS mengakui kematian salah satu anggotanya yang terkenal algojo sadis bernama Mohammed Emwazi yang dijuluki media Barat dengan "Jihadi John" dan kerap muncul pada beberapa video eksekusi penggal sejumlah sandera Barat yang ditawan ISIS.

November silam militer AS sebenarnya sudah mengumumkan kematian Jihadi John oleh sebuah pesawat tak berawak (drone).

Namun seorang pejabat pertahanan AS menyatakan sebenarnya ada tiga drone --dua milik AS dan satu milik Inggris-- yang membunuh Jihadi John. Menurut pejabat itu, Jihadi John sedang bepergian di dalam ibu kota de facto ISIS, Raqaa, Suriah, dengan menumpang sebuah mobil.

Sang pejabat mengatakan mobil itu kemudian ditembak dan dihancurkan oleh peluru kendali "Hellfire" dari drone itu.

Menurut Reuters, tiga drone milik AS dan Inggris yang mengakhiri hidup Jihadi John itu adalah dua drone MQ-9 Reaper milik AS dan sebuah drone MQ-9 Inggris.

Yang dibahas di sini adalah MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat.

Mengutip military.com, drone ini adalah wahana udara tak berawak yang tujuannya semata untuk serangan ofensif dan dioperasikan oleh Angkatan Udara AS.

Drone ini bisa berkeliaran lama di udara, memiliki sensor jangkauan luas, komunikasi multi-mode, dan senjata yang tingkat presesinya tinggi, sehingga tak aneh mampu menjalankan kombinasi misi serangan, koordinasi dan pengamatan terhadap target-target bernilai tinggi, bergerak dan peka waktu.

Reaper bisa juga menjalankan tugas dan misi seperti intelijen, pengamatan, pengintaian, dukungan udara dari dekat, SAR perang, serangan presesi tinggi, berpandu laser, pengawas gerakan, pembuka jalan, pengembangan target dan panduan terminal udara.

Reaper adalah bagian dari sistem pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh. Sistem operasional penuhnya terdiri dari pesawat tak berawak yang dilengkapi sensor dan senjata, stasiun pengendali di darat, Predator Primary Satellite Link, dan lainnya, termasuk awak di darat yang bertugas untuk misi 24 jam.

MQ-9 membawa Multi-Spectral Targeting System yang memiliki sensor visual untuk menyasar target. Ini diintegrasikan dengan sensor inframerah, kamera televisi warna/monokrom, kamera televisi penguat citra, penanda laser dan pencahaya laser. Video gerakan penuh (full-motion) dari setiap sensor pemberi citra bisa dilihat terpisah sebagai saluran video tersendiri atau tergabung.

Unit ini juga dilengkapi penanda jangkauan laser yang dengan tepat menandai target sebelum diburu atau dihancurkan oleh sistem persenjataannya yang berpandu laser seperti bom terpandu Paveway II.

MQ-9 juga dapat membawa peluru kendali berpandu laser, peluru kendali udara ke darat Hellfire yang sangat akurat namun menciptakan kerusakan yang terpusat pada target.

Drone ini bisa dipreteli untuk dimasukkan ke sebuah kontainer tunggal untuk digelarkan ke seluruh dunia. Namun seluruh sistemnya biasanya diangkut oleh C-130 Hercules atau pesawat lebih besar lainnya.

Spesifikasi singkat MQ-9 Reaper, dikutip dari military.com:
Pembuat      : General Atomics Aeronautical Systems, Inc.
Pemakai      : Angkatan Udara Amerika Serikat
Persenjataan : Kombinasi misil AGM-114 Hellfire, GBU-12 Paveway II dan GBU-38 JDAM
Mesin        : Mesin turboprop Honeywell TPE331-10GD
Kecepatan    : 230 mil per jam (370 km per jam)
Jangkauan    : 1.150 mil (1.851 km)
Awak         : Dua (masing-masing operator yang mengendalikan dari jarak jauh, masing-masing berlaku sebagai pilot dan sensor pesawat)
Kategori     : Drone, Pesawat Tempur, Pesawat Mata-mata, Pesawat Misi Khusus, Pesawat Tempur Serang Angkatan Udara, Pesawat Tempur Angkatan Udara, Pesawat Militer, Wahana Angkatan Udara


Credit  ANTARA News