Desain rilis ruangan utama kapal perang 2050. (Foto: Mirror)
LONDON (CB) – Futuristis adalah kesan pertama yang muncul
ketika melihat desain kapal Angkatan Laut (AL) Inggris untuk 2050.
Desain ini dirilis sebagai desain untuk kapal perang pada 2050.
Seperti diberitakan Mirror, Selasa (1/9/2015), pada gambar A terlihat lebih banyak persenjataan di dalam kapal dan dapat mengurangi jumlah kru yang dibutuhkan.
Sementara pada gambar B terlihat desain ruang utama. Ruangan ini dapat menjadi tembus pandang jika dibutuhkan untuk membantu kru di medan perang.
Desain tersebut dirilis oleh grup bernama Starpoin yang di dalamnya terdiri dari ahli di perusahaan Inggris yang bergerak di bidang sistem elektronik kelautan. Terdiri juga dari ahli di bidang militer dan pemerintahan dengan tujuan menciptakan teknologi perang dengan bujet yang tidak terlalu besar.
Desain ini termasuk ruang operasi baru yang meningkatkan pandangan dari komandan kapal laut tersebut sehingga dapat fokus terhadap suatu area yang jaraknya ribuan mil.
Sejumlah insinyur memercayai kapal perang ini dapat diisi kru sebanyak 50 orang, sedangkan kapal perang modern harus diisi sekira 200 orang, sehingga dianggap lebih efisien secara sumber daya manusia.
“Pada 2013, AL Inggris menantang industri pertahanan untuk berinovasi dan menghasilkan sesuatu yang secara operasional memiliki keuntungan,” kata Komandan Steve Prest, petugas dari AL Robotik Inggris.
“Walaupun beberapa teknologi yang ada di dalam kapal ini terhadap batasan di dalam teknik dan ilmu pengetahuan saat ini, namun tidak ada alasan elemen tersebut tidak dimasukan kedalam desain masa depan. Negara ini membutuhkan pemikiran yang inovatif, visioner, dan konsep ini mengarah kepada teknologi yang maju dengan harga yang lebih murah dan dioperasikan dengan lebih sedikit tenaga manusia,” tambah Muir Macdonald, senior eksekutif dari Starpoint.
Seperti diberitakan Mirror, Selasa (1/9/2015), pada gambar A terlihat lebih banyak persenjataan di dalam kapal dan dapat mengurangi jumlah kru yang dibutuhkan.
Sementara pada gambar B terlihat desain ruang utama. Ruangan ini dapat menjadi tembus pandang jika dibutuhkan untuk membantu kru di medan perang.
Desain tersebut dirilis oleh grup bernama Starpoin yang di dalamnya terdiri dari ahli di perusahaan Inggris yang bergerak di bidang sistem elektronik kelautan. Terdiri juga dari ahli di bidang militer dan pemerintahan dengan tujuan menciptakan teknologi perang dengan bujet yang tidak terlalu besar.
Desain ini termasuk ruang operasi baru yang meningkatkan pandangan dari komandan kapal laut tersebut sehingga dapat fokus terhadap suatu area yang jaraknya ribuan mil.
Sejumlah insinyur memercayai kapal perang ini dapat diisi kru sebanyak 50 orang, sedangkan kapal perang modern harus diisi sekira 200 orang, sehingga dianggap lebih efisien secara sumber daya manusia.
“Pada 2013, AL Inggris menantang industri pertahanan untuk berinovasi dan menghasilkan sesuatu yang secara operasional memiliki keuntungan,” kata Komandan Steve Prest, petugas dari AL Robotik Inggris.
“Walaupun beberapa teknologi yang ada di dalam kapal ini terhadap batasan di dalam teknik dan ilmu pengetahuan saat ini, namun tidak ada alasan elemen tersebut tidak dimasukan kedalam desain masa depan. Negara ini membutuhkan pemikiran yang inovatif, visioner, dan konsep ini mengarah kepada teknologi yang maju dengan harga yang lebih murah dan dioperasikan dengan lebih sedikit tenaga manusia,” tambah Muir Macdonald, senior eksekutif dari Starpoint.
Credit Okezone
