Ekonomi Malaysia saat ini lebih kuat dibandingkan ketika krisis Asia 1997-1998 dan negara kini memasuki perlambatan global dari sudut kekuatan, bukan kelemahan, kata dia seperti dikutip media terbitan Kuala Lumpur, Kamis.
Menanggapi kekhawatiran publik, gubernur bank sentral itu mengatakan anjloknya ringgit terhadap dolar AS disebabkan tiga faktor utama, termasuk isu lokal, tetapi penurunan itu juga terjadi pada 120 mata uang lain di seluruh dunia.
"Kebanyakan adalah di luar kawalan kita. Ini bukti dari fakta bahwa dolar AS telah menguat dibandingkan 120 mata uang lain," katanya.
Zeti menjelaskan, sekitar 28 miliar dolar AS sudah mengalir ke luar negara sejak September 2014, namun pada periode 2009-2014 sebanyak 60 miliar dolar AS dana asing masuk ke negara ini.
"Pada dasarnya, ekonomi Malaysia tetap baik. Negara kita tidak menjurus ke arah krisis. Kita mempunyai cadangan devisa yang cukup, tingkat pengangguran rendah, tingkat tabungan tinggi dan tingkat utang luar negeri kita relatif rendah," tandas dia.
Credit ANTARA News