Senin, 28 September 2015

Wapres: soal asap Singapura jangan hanya bicara


Wapres: soal asap Singapura jangan hanya bicara
Seorang petugas menghitung jumlah titik api (hot spot) di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (22/9). Kementerian LHK membekukan empat perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan mengakibatkan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Silahkan saja kita terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silahkan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara."
New York (CB) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun termasuk Singapura jika ingin membantu memadamkan kebakaran hutan di Tanah Air untuk menghilangkan asap.

"Silahkan saja kita terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silahkan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata Wapres M Jusuf Kalla di New York, Amerika Serikat, Minggu.

Sebelumnya Singapura mengajukan protes ke Indonesia terkait asap kebakaran hutan yang mulai berimbas ke negara tersebut.

Lebih lanjut Jusuf Kalla menjelaskan selama ini pemerintah Indonesia sudah berusaha keras untuk memadamkan api. Namun tambah Wapres, sulit untuk memadamkan kebakaran hutan dalam waktu singkat.

"Persoalannya kebakaran di Indonesia selain cuaca yang panas, juga dibantu dengan angin," kata Wapes.

Wapres mencontohkan kebakaran hutan di California, Amerika Serikat yang juga sulit untuk dipadamkan dalam waktu singkat.

"Segala usaha yang mampu kita lakukan, harus dilakukan, karena ini efeknya sudah ke negara lain, kalau negara-negara lain merasa ingin ikut membantu silahkan," kata Wapres.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan berkomunikasi dengan Menlu Singapura untuk menjelaskan langkah-langkah yang sudah dijalankan Indonesia.

"Indonesia sangat serius menyelesaikan kebakarannya, dan akan dibarengi dengan penegakan hukum serta pendidikan," kata Retno.

Credit  ANTARA News