Senin, 21 September 2015

Capres Partai Republik: Muslim Tak Layak Jadi Presiden AS


Capres Partai Republik: Muslim Tak Layak Jadi Presiden AS  
Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Ben Carson. (REUTERS/Mark Leffingwell)
 
 
Jakarta, CB -- Calon presiden dari Partai Republik Ben Carson mengeluarkan pernyataan yang menyinggung isu agama dalam pidatonya. Menurutnya, dalam kontestasi presiden Amerika Serikat saat ini, seorang muslim tak layak untuk duduk sebagai orang nomor satu di negara adidaya itu.

"Saya tidak akan menganjurkan untuk bertanggung jawab terhadap bangsa ini. Saya benar-benar tidak setuju dengan itu," kata Carson dalam acara NBC “Meet the Press”, seperti yang dilansir Reuters, kemarin.

Lelaki yang merupakan pensiunan ahli bedah saraf itu berpendapat, menempatkan seorang Muslim untuk duduk menjadi orang nomor satu bertentangan dengan prinsip negara Amerika Serikat. Dia berpikir menjadi pemimpin AS harus pula beriman kepada konstitusi negara itu.

Dalam konstestasi calon presiden di internal Partai Republik, popularitas Carson tercatat menurun. Pada data jajak pendapat yang dikeluarkan oleh CNN/ORC kemarin ia tergelincir dari posisi sebelumnya yang tepat membuntuti Donald Trump.

Carson kini berada di posisi ketiga dengan mengantongi 14 persen dukungan suara Partai Republik. Saat ini ada 16 orang kandidat dari internal partai yag sedang berebut dukungan partai untuk bisa dicalonkan sebagai kandidat presiden melawan calon dari Partai Demokrat November tahun depan.

Mengecewakan Bagi Trump

Sementara itu, Data jajak pendapat yang digelar CNN/ORC soal dukungan internal Partai Republik Amerika Serikat terhadap para kandidat presiden mereka dirilis hari ini. Hasil yang cukup mengecewakan diterima Donald Trump.

Meski masih memimpin ranking perolehan, pengusaha properti kaya yang berniat maju sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat itu, banyak kehilangan dukungan. Ia kini disebut mengantongi 24 persen dukungan, setelah sempat berjaya dengan 32 persen dukungan pada masa jajak pendapat sebelumnya.


Namun, Trump tak begitu saja menyerahkan semua nasibnya terhadap jajak pendapat. Dalam acara yag digelar CNN “State of Union” ia berseloroh, "Ya, aku sedikit terkejut, karena jajak pendapat lain telah keluar di mana saya benar-benar mengambil setelah perdebatan, saya benar-benar menguat setelah perdebatan.”

Dalam jajak pendapat, hal yang mengejutkan sebenarnya datang dari kandidat lain dari Partai Republik, yakni Mantan kepala eksekutif Hewlett-Packard Carly Fiorina. Dalam jajak pendapat yang sama persentase dukungan terhadapnya melonjak tinggi.

Fiorina yang sebelumnya hanya mendapat 3 persen dukungan, kini menyodok ke urutan kedua dengan 15 persen dukungan. Fiorina berhasil mendongkel kandidatBen Carson yang seorang pensiunan ahli bedah.

"Ini jelas momen yang sangat penting karena sekarang lebih banyak orang tahu siapa saya," kata Fiorina dalam acara ”Fox News Sunday."

Saat ini ada 16 orang kandidat dari internal partai yag sedang berebut dukungan partai untuk bisa dicalonkan sebagai kandidat presiden melawan calon dari Partai Demokrat November tahun depan.


Credit  CNN Indonesia