Jumat, 25 September 2015

AS Akomodasi Senjata Atom di Wilayah Jerman, Rusia Ambil Langkah Kontra


Keputusan Jerman untuk mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa.



Keputusan Jerman untuk mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa. Hal ini melanggar keseimbangan strategis dan dapat menyebabkan Rusia mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan nasional. Hal ini diumumkan oleh Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
“Tentu saja, ini merupakan satu langkah menuju ketidakstabilan, yang sayangnya sangat serius dalam peningkatan ketegangan di benua Eropa,” ujar perwakilan dari Kremlin tersebut.
“Sayangnya dalam pelaksanaan langkah ini, yang bisa dikatakan bahwa mereka secara tegas menerapkan langkah tersebut, hal ini dapat menyebabkan pelanggaran keseimbangan strategis di Eropa, dan karena itu, Rusia akan mengambil tindakan yang dapat mengembalikan keseimbangan,” ujar Peskov.

“Ini jelas bukan langkah untuk memperkuat stabilitas, meningkatkan kredibilitas kepercayaan dan memperkuat keamanan di Eropa," ungkapnya. Namun demikian, sang juru bicara presiden tidak menyebutkan langkah apa yang akan diambil Moskow.
“Ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional Rusia dan mengembalikan keseimbangan strategis,” ujarnya.

Akomodasi Bom Nuklir di Jerman

Informasi terkait persiapan penempatan bom atom Amerika Serikat dilaporkan sebelumnya oleh saluran televisi ZDF pada halaman situs webnya. Di pangkalan udara Bundeswehr dekat Buchel (Rhineland-Palatinate) dalam beberapa hari ini akan dimulai persiapan untuk penyebaran bom nuklir baru Amerika.
Informasi tersebut diperoleh para wartawan ketika sedang menganalisis dokumen anggaran Pemerintah AS tahun ini. Dikatakan, dalam anggaran tersebut ada informasi bahwa pada kuartal ketiga tahun 2015, Angkatan Udara AS akan mendanai perlengkapan pesawat tempur pengebom Tornado milik Jerman dengan sistem senjata nuklir terbaru.

Para wartawan mengingatkan bahwa pada bulan Maret 2010, anggota parlemen Budenstag membuat mandat kepada pemerintah untuk bernegosiasi dengan Washington pada transportasi senjata nuklir AS dari wilayah Jerman. Selain itu, rencana pelucutan senjata nuklir telah ditandatangani pada saat ditandatanganinya perjanjian koalisi pada tahun 2009.
“Tetapi, bukan pelucutan senjata. Kini justru ditempatkan dua puluh bom nuklir baru yang setara dengan kapasitas 80 bom yang dijatuhkan di Hiroshima.”

Menurut para ahli, saat ini di pangkalan udara di dekat Buchel sejak Perang Dingin terdapat sepuluh hingga 20 hulu ledak nuklir milik AS. Setiap tahun dalam periode pawai Paskah di Jerman yang anggotanya menentang militerisme, sering diadakan demonstrasi di dekat pangkalan udara. Para pengunjuk rasa menuntut untuk menyingkirkan bom dari wilayah Jerman. Kementerian Pertahanan Jerman tidak mengomentari laporan mengenai bom atom AS di pangkalan udara Bundeswehr. “Kami tidak menyangkal dan tidak pula mengiyakan informasi semacam ini, kami tidak memberikan informasi apa pun dan tidak mau berkomentar,” ujar perwakilan kantor Gero von Fritschen kepada TASS.


Credit  RBTH Indonesia