Keputusan Jerman untuk mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa.
Keputusan Jerman untuk
mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa.
Hal ini melanggar keseimbangan strategis dan dapat menyebabkan Rusia
mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan nasional. Hal ini
diumumkan oleh Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
“Tentu saja, ini merupakan satu langkah menuju
ketidakstabilan, yang sayangnya sangat serius dalam peningkatan
ketegangan di benua Eropa,” ujar perwakilan dari Kremlin tersebut.
“Sayangnya dalam pelaksanaan langkah ini, yang bisa
dikatakan bahwa mereka secara tegas menerapkan langkah tersebut, hal ini
dapat menyebabkan pelanggaran keseimbangan strategis di Eropa, dan
karena itu, Rusia akan mengambil tindakan yang dapat mengembalikan
keseimbangan,” ujar Peskov.
“Ini jelas bukan langkah untuk memperkuat stabilitas, meningkatkan kredibilitas kepercayaan dan memperkuat keamanan di Eropa," ungkapnya. Namun demikian, sang juru bicara presiden tidak menyebutkan langkah apa yang akan diambil Moskow.
“Ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional Rusia dan mengembalikan keseimbangan strategis,” ujarnya.
Akomodasi Bom Nuklir di Jerman
Informasi terkait persiapan penempatan bom atom Amerika
Serikat dilaporkan sebelumnya oleh saluran televisi ZDF pada halaman
situs webnya. Di pangkalan udara Bundeswehr dekat Buchel
(Rhineland-Palatinate) dalam beberapa hari ini akan dimulai persiapan
untuk penyebaran bom nuklir baru Amerika.
Informasi tersebut diperoleh para wartawan ketika sedang
menganalisis dokumen anggaran Pemerintah AS tahun ini. Dikatakan, dalam
anggaran tersebut ada informasi bahwa pada kuartal ketiga tahun 2015,
Angkatan Udara AS akan mendanai perlengkapan pesawat tempur pengebom
Tornado milik Jerman dengan sistem senjata nuklir terbaru.
Para wartawan mengingatkan bahwa pada bulan Maret 2010,
anggota parlemen Budenstag membuat mandat kepada pemerintah untuk
bernegosiasi dengan Washington pada transportasi senjata nuklir AS dari
wilayah Jerman. Selain itu, rencana pelucutan senjata nuklir telah
ditandatangani pada saat ditandatanganinya perjanjian koalisi pada tahun
2009.
“Tetapi, bukan pelucutan senjata. Kini justru
ditempatkan dua puluh bom nuklir baru yang setara dengan kapasitas 80
bom yang dijatuhkan di Hiroshima.”
Menurut para ahli, saat ini di pangkalan udara di dekat
Buchel sejak Perang Dingin terdapat sepuluh hingga 20 hulu ledak nuklir
milik AS. Setiap tahun dalam periode pawai Paskah di Jerman yang
anggotanya menentang militerisme, sering diadakan demonstrasi di dekat
pangkalan udara. Para pengunjuk rasa menuntut untuk menyingkirkan bom
dari wilayah Jerman. Kementerian Pertahanan Jerman tidak mengomentari
laporan mengenai bom atom AS di pangkalan udara Bundeswehr. “Kami
tidak menyangkal dan tidak pula mengiyakan informasi semacam ini, kami
tidak memberikan informasi apa pun dan tidak mau berkomentar,” ujar perwakilan kantor Gero von Fritschen kepada TASS.
Credit RBTH Indonesia