JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen Teddy
Laksmana memastikan pihaknya tidak pernah mengintruksikan Kodim serta
jajaran Korem setempat untuk memutar film G30SPKI.
Bahkan ia mengaku tidak mengetahui adanya rumor arahan KSAD Jenderal
TNI Mulyono untuk memutar film tersebut. "Nggak ada, saya baru
mengetahui (info) itu dari kamu," ujar Teddy di Mabes TNI, Cilangkap,
Jakarta Timur.
Meski demikian, jenderal bintang dua itu memastikan Kodam Jaya akan menggelar acara renungan dan doa bersama untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Renungan tersebut untuk memperingati 50 tahun G30SPKI.
Rencananya, acara renungan itu juga akan dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Mulyono dan sejumlah petinggi TNI lainnya. "Acara renungan, tahlil dan doa bersama mengenang gugurnya pahlawan revolusi,"pungkasnya.
Meski demikian, jenderal bintang dua itu memastikan Kodam Jaya akan menggelar acara renungan dan doa bersama untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Renungan tersebut untuk memperingati 50 tahun G30SPKI.
Rencananya, acara renungan itu juga akan dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Mulyono dan sejumlah petinggi TNI lainnya. "Acara renungan, tahlil dan doa bersama mengenang gugurnya pahlawan revolusi,"pungkasnya.
Credit Okezone
TNI AD Tegaskan Tak Ada Instruksi Pemutaran Film G30SPKI
JAKARTA - Peringatan G30SPKI yang jatuh pada hari
ini, digelar secara beragam. Bahkan beredar kabar, KSAD Jenderal Mulyono
memerintahkan seluruh Kodim dan Korem untuk memutar film G30SPKI dan
menggelar nonton bareng untuk mengingatkan bangsa atas kekejaman PKI
yang ingin memberontak dan mengganti Pancasila.
Namun, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Sabrar Fadhilah membantah adanya intruksi tersebut.
"Arahan khusus tidak ada, itu inisiatif korem/kodim masing-masing," ujar Sabrar saat dikonfirmasi Okezone, Rabu (30/9/2015).
Jenderal bintang satu itu menampik adanya trauma terhadap PKI. Sebaliknya, pemutaran film tersebut guna menggugah kesadaran sejarah nasional.
"Tujuannya ya untuk mengingatkan, karena itu kan peristiwa nasional. Kita kan generasi yang tidak melihat langsung, jadi perlu mengingatkan," pungkasnya.
Namun, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Sabrar Fadhilah membantah adanya intruksi tersebut.
"Arahan khusus tidak ada, itu inisiatif korem/kodim masing-masing," ujar Sabrar saat dikonfirmasi Okezone, Rabu (30/9/2015).
Jenderal bintang satu itu menampik adanya trauma terhadap PKI. Sebaliknya, pemutaran film tersebut guna menggugah kesadaran sejarah nasional.
"Tujuannya ya untuk mengingatkan, karena itu kan peristiwa nasional. Kita kan generasi yang tidak melihat langsung, jadi perlu mengingatkan," pungkasnya.
Creidt Okezone