Selasa, 15 September 2015

Mengebom Mars untuk Ciptakan 'Bumi' Baru, Mungkinkah?


Mengebom Mars untuk Ciptakan 'Bumi' Baru, Mungkinkah? Elon Musk, CEO Tesla Motors dan SpaceX punya usul untuk meledakkan planet Mars agar bisa ditinggali oleh manusia (reuters/Mike Blake)
 
 
Jakarta, CB -- Ide gila terbaru untuk meledakkan planet Mars dengan bom nuklir datang dari bos SpaceX, Elon Musk. Terdengar sangat brutal, namun tujuannya adalah untuk menciptakan 'Bumi' baru yang nantinya bisa dihuni oleh manusia.

Bumi di masa depan diyakini akan semakin bahaya untuk ditinggali, entah karena ada prediksi soal bencana alam besar-besaran hingga 'serangan' Matahari yang mematikan. Mars bisa menjadi salah satu tujuan hidup berikutnya.

Mengutip NBC News, ada beberapa hal yang memungkinkan serangan bom nuklir di Mars bisa berhasil, ada juga kontra yang menyatakan ide Musk bakal gagal.

Saat ini, Mars memang seperti planet tandus nan dingin dengan nihil kehidupan. Kendati begitu, es di kutubnya mengandung air dan karbon dioksida yang sama jumlahnya.


Nah, bom nuklir pun diyakini bisa menguapkan mereka dan melepaskannya ke atmosfer planet merah. Sekali atmosfer Mars menebal, efek rumah kaca akan muncul yaitu energi dari Matahari datang yang kemudian diserap dan dilepaskan sebagai radiasi inframerah.

Hal tersebut dianggap bisa menghangatkan planet secara berkelanjutan dengan melepaskan karbon dioksida lebih banyak. Ini bakal menjadi pemicu bagi rantai reaksi di Mars sampai tekanan permukaannya secara ideal akan meningkat dengan cukup untuk cairan seperti air agar betul-betul ada. Keberadaan air tentu saja akan membuat Mars layak huni, khususnya untuk kehidupan tumbuhan penghasil oksigen.

"Mars yang biasa Anda sebut sebagai planet merah, nantinya bisa berubah menjadi planet hijau," ujar Michael Shara, seorang kurator departemen astrofisika di American Museum of Natural History.


Masih diragukan, bisa jadi gagal


Menurut Shara, mau canggih seperti apapun rencana 'pengeboman' Mars dengan nuklir ini, tentu banyak rintangannya, sekalipun sudah menggunakan simulasi komputer.

Hal serupa dinyatakan oleh ahli mikrobiologi Gary King. Menurutnya, akan sulit memprediksi akibat dari efek rumah kaca yang akan timbul. Malah, ia menyatakan bahwa mengebom Mars bukan pendekatan yang terbaik.

"Pembentukan awan malah bisa bawa efek tak menyenangkan, contohnya, bukannya menghangatkan, tapi justru mendinginkan planet," kata King yang bekerja untuk Lousiana State University.

King juga sempat berbagi pendapat, ia lebih menyarankan untuk mengirim mikroorganisme kuat yang dimodifikasi secara genetik ke Mars untuk mengubah atmosfernya dan merancang langkah pembentukan kehidupan makhluk hidup di sana.

Masih banyak yang perlu dipertimbangkan, terutama masalah utamanya adalah belum pernah ada yang mengunjungi Mars untuk eksplorasi secara nyata.

Credit  CNN Indonesia