Demonstrasi kelompok
Kelompok demonstran yang disebut "Kaos Merah" berdemonstrasi untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah Perdana Menteri Najib Razak dalam menanggapi protes besar-besaran digelar selama dua hari pada bulan lalu, yang menyerukan pengunduran diri Najib atas skandal korupsi.
Kelompok "Kaos Merah" mengatakan pengunjuk rasa anti-pemerintah pada aksi Bersih bulan lalu telah menghina pemimpin Melayu di Malaysia. Bersih merupakan kelompok pro-demokrasi yang sebagian besar anggotanya etnis Tionghoa.
Ribuan demonstran berbaju merah mulai berkumpul menjelang tengah hari. Polisi menutup sejumlah ruas jalan di pusat kota untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Sejumlah toko dan bisnis juga ditutup, terutama di lingkungan yang didominasi warga China.
"Kami selalu diam selama ini ketika mereka mengkritik kita. Jadi hari ini kita ingin mereka menyadari bahwa warga Melayu telah bersabar terlalu lama. Kami ingin mereka mengingat keberadaan kita," kata Shahrizul Fazli, warga Malaysia berusia 43 tahun kepada Reuters.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, melarang spanduk atau poster yang berisi "kata sensitif" disampaikan pada demontrasi itu.
"Polisi akan menyita spanduk dan poster tersebut. Kami akan mengambil tindakan seperti yang kami lakukan selama demonstrasi yang digelar Bersih," katanya, dikutip dari harian Malaysia, The Star.
Dihantui kenangan kerusuhan ras pada 1969 silam, etnis dan agama adalah isu yang sangat sensitif di negara yang memiliki populasi etnis Melayu sekitar 60 persen dari 30 juta warganya. Sementara, ada etnis China sekitar 25 persen dan etnis India sekitar 7 persen di Malaysia.
Meskipun pendukung pemerintah yang menamakan diri kelompok "Kaos Merah", sejumlah tokoh dari etnis Melayu juga meminta Najib mundur dari jabatannya.
Tokoh senior dan mantan perdana menteri terlama Malaysia, Mahathir Mohamad, misalnya merupakan salah satu tokoh terdepan yang menyerukan pengunduran Najib. Mahathir merupakan tokoh Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang berkuasa selama lebih dari dua dekade hingga pensiun pada tahun 2003.
Mahathir, bersama dengan sejumlah pemimpin politik lainnya, mengecam demonstrasi "Kaos Merah", berlangsung pada hari peringatan berdirinya federasi Malaysia pada 1963.
"Mereka mengatakan reli ini diadakan karena reli Bersih (bersifat) rasial. Namun reli Bersih tidak (bersifat) rasial, semua ras ada di sana bersama. Mereka membuat Bersih rasial, agar menunjukkan bahwa mereka mengagungkan Melayu. Mereka tidak berjuang untuk Melayu, jadi ini tak perlu," kata Mahathir dikutip dari Malaysian Insider.
Najib sedang berjuang untuk menggalang dukungan, setelah berbulan-bulan menjadi fokus tuduhan korupsi dan salah urus keuangan di lembaga investasi negara 1Malaysia Pengembangan Berhad (1MDB) yang terlilit utang.
Beberapa bulan lalu, nama Najib terseret dalam penyelidikan kasus pengelolaan uang 1MDB, setelah ditemukan laporan aliran dana sebesar US$600 juta ke rekening pribadi Najib pada masa pemilu.
Meski demikian, hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa uang tersebut merupakan dana dari para pendonor kampanye pemilu untuk Partai UMNO.
Credit CNN Indonesia