Data terbaru, insiden itu menewaskan
769 orang dan melukai lebih dari 900 lainnya. Jumlah WNI yang tewas
dalam insiden itu mencapai 46 orang. (Reuters/Ahmad Masood)
Beberapa jemaah asal Mesir yang terlibat dalam peristiwa itu menceritakan pengalamannya kepada Arab News, Selasa (29/9). Mereka mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ada seorang ibu yang susah payah menyelamatkan anaknya yang masih kecil keluar dari kerumunan.
|
"Dia sangat jauh dan melemparkan anak itu pada kami. Nama anak itu Ibrahim, dia selamat," kata jemaah yang tidak disebut namanya itu.
"Kami melihat dia berusaha menyelamatkan anaknya. Dia terlihat sudah tidak bisa lagi bernafas. Tapi entah bagaimana, dia bisa melemparkan anak itu ke atas tenda dan meminta kami untuk menjaganya," lanjut jemaah lainnya.
Setelah melemparkan anaknya, ibu itu hilang ditelan lautan manusia di Mina.
Data terbaru, insiden itu menewaskan 769 orang dan melukai lebih dari 900 lainnya. Jumlah WNI yang tewas dalam insiden itu mencapai 46 orang.
Bocah itu lantas diberikan makanan dan pakaian baru. Ibunya masih belum terlihat. "Kemudian, kami mencari ibunya atau kerabatnya yang lain, tapi kami tidak berhasil," kata mereka.
Namun mereka terkejut saat datang seseorang keesokan harinya ke tenda yang mengaku paman dari Ibrahim. "Saat anak itu melihat pamannya, dia memeluknya lalu kami menyerahkan anak itu padanya," kata mereka.
Mereka juga lega mendengar ibu Ibrahim selamat dari tragedi terparah di Mina sejak tahun 1990 itu. Paman anak itu mengatakan mencari keponakannya di situ setelah diberitahu ibu bocah tersebut.
"Ibu Ibrahim sekarang sedang masa pemulihan di rumah sakit," kata pria tersebut.
Credit CNN Indonesia