Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya dan Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Arif Wachyunadi
berdiskusi usai meninjau kerusakan hutan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa
(9/6). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
“Ada dari Malaysia yang sudah ketahuan. Singapura kami lagi cari. Tapi karena di Riau, di Riau ada 29 yang sedang diteliti (butuh waktu),” kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/9).
Siti menduga kuat ada perusahaan dari Singapura yang ikut membakar. “Masak enggak ada dari Singapura, tapi kan kami enggak boleh asal bilang, harus punya betul-betul berita acaranya dulu,” tutur Siti.
Adapun menyangkut perusahaan dari Indonesia, menurut Siti ada perusahaan besar yang terlibat. “Kayaknya ada. Kerusakan areanya sampai 7.000 hektare,” ujarnya.
Siti menyatakan untuk melakukan tindakan tegas secara hukum perlu pendalaman kasus terlebih dulu. “Kami mesti siapkan administrasinya karena berhadapan dengan badan hukum, jadi berita acaranya disiapkan, justifikasinya disiapkan. Itu sekarang lagi di-collect,” tuturnya.
Terkait dengan nasib pekerja dari perusahaan yang izinnya dibekukan, Siti mengatakan persoalan tersebut sudah dibicarakan dengan Komisi IV DPR. “Tadi sudah dibahas juga di Komisi IV. Kerugian ekonomi dari peristiwa yang terjadi ini saja sudah berapa triliun hitungannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Siti juga berkaitan dengan hak manusia yang terganggu. “Asapnya. Di Pekanbaru rakyat sudah marah banget. Beberapa langkah memang harus diambil. Bapak Presiden menegaskan betul pada aparat terkait,” kata Siti.
Credit CNN Indonesia