Selasa, 29 September 2015

RI Tawarkan Saudi Bantuan Identifikasi Korban Tragedi Mina


RI Tawarkan Saudi Bantuan Identifikasi Korban Tragedi Mina  
Tragedi yang menewaskan setidaknya 769 orang ini terjadi ketika jemaah haji berdesakan menuju tempat melempar jumrah di Mina. (Reuters/Ahmad Masood)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Selasa (28/9).

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu upaya identifikasi korban tragedi Mina yang menewaskan setidaknya 769 orang pada pekan lalu.


"Menlu Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu penanganan korban jika diminta oleh pihak Arab Saudi, termasuk dalam hal identifikasi korban," demikian kutipan siaran pers yang diterima CNN Indonesia, Selasa (29/9).

Menurut Kemlu, Indonesia memiliki kemampuan yang luas dan diakui dunia internasional dalam penanganan korban bencana, termasuk untuk identifikasi dan pendataan.

Tawaran Retno disambut baik oleh Jubeir. Ia pun akan segera meminta arahan dari Raja Salman.

"Peristiwa ini bukan hanya musibah bagi Saudi tapi juga musibah bagi kita semua. Jika Pemerintah Arab Sa udi membutuhkan bantuan dalam penangannya, sudah sepantasnya Indonesia membantu, apalagi Indonesia adalah penyumbang jemaah haji terbesar," kata Kemlu.

Tahun ini, Arab Saudi dibanjiri dua juta jemaah haji dari 180 negara, 154.467 di antaranya berasal dari Indonesia. Dari keseluruhan angka tersebut, setidaknya 46 WNI menjadi korban tragedi Mina.

Sejak insiden terjadi pada Kamis (24/9), sebanyak 90 orang jemaah juga belum kembali ke pemondokan.

Tragedi ini terjadi ketika jemaah haji berdesakan menuju tempat melempar jumrah di Mina. Hingga kini, angka resmi dari pemerintah Saudi menunjukkan korban tewas mencapai 769 jiwa dan lebih dari 900 orang terluka.

Korban paling banyak berasal dari Iran, yaitu 169 tewas dan 100 lainnya terluka, sementara 300 jemaah lain belum ditemukan.

Tragedi ini terjadi sekitar dua pekan setelah crane menghantam Masjidil Haram, menewaskan 111 jemaah haji, termasuk 11 dari Indonesia, dan melukai 331 lainnya.
Credit  CNN Indonesia