LONDON (CB) - Perutusan Tetap Republik Indonesia di
Wina (PTRI Wina) hari ini, Selasa (29/9/2015) meluncurkan Regional
Capacity Building Initiative (RCBI) untuk mendukung pengembangan
kapasitas iptek nuklir negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Peluncuran program tersebut dilakukan dalam pertemuan dengan negara-negara kontributor program Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dalam pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan (Peaceful Uses Initiative/PUI), kata Korfung Pensosbud/Protkons KBRI/PTRI Wina Dody Kusumonegoro kepada antara London, hari ini.
Pertemuan yang berlangsung di Vienna International Center, Wina, Austria, itu, kata Dody Kusumonegoro, dihadiri representatif dari IAEA.
RCBI ditargetkan menjadi platform kerja sama pengembangan kapasitas regional dalam riset, pendidikan, dan pelatihan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir.
Pada saat peluncuran yang dihadiri representatif badan tenaga nuklir internasional yang bermarkas di Wina, Wakil Kepala Perwakilan RI Febrian A. Ruddyard berharap RCBI mampu menjadi insentif bagi negara anggota IAEA mewujudkan komitmen terhadap upaya nonproliferasi dan perlucutan senjata nuklir.
Kesuksesan program tersebut akan mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam mendorong pemanfaatan nuklir hanya untuk tujuan damai sekaligus memosisikan lembaga iptek nuklir nasional sebagai hub perkembangan teknologi nuklir di kawasan Asia Pasifik.
Peluncuran program tersebut dilakukan dalam pertemuan dengan negara-negara kontributor program Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dalam pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan (Peaceful Uses Initiative/PUI), kata Korfung Pensosbud/Protkons KBRI/PTRI Wina Dody Kusumonegoro kepada antara London, hari ini.
Pertemuan yang berlangsung di Vienna International Center, Wina, Austria, itu, kata Dody Kusumonegoro, dihadiri representatif dari IAEA.
RCBI ditargetkan menjadi platform kerja sama pengembangan kapasitas regional dalam riset, pendidikan, dan pelatihan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir.
Pada saat peluncuran yang dihadiri representatif badan tenaga nuklir internasional yang bermarkas di Wina, Wakil Kepala Perwakilan RI Febrian A. Ruddyard berharap RCBI mampu menjadi insentif bagi negara anggota IAEA mewujudkan komitmen terhadap upaya nonproliferasi dan perlucutan senjata nuklir.
Kesuksesan program tersebut akan mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam mendorong pemanfaatan nuklir hanya untuk tujuan damai sekaligus memosisikan lembaga iptek nuklir nasional sebagai hub perkembangan teknologi nuklir di kawasan Asia Pasifik.
Credit Okezone