Kanselir Angela Merkel menginginkan
reformasi Dewan Keamanan PBB agar negaranya bisa masuk menjadi anggota
permanen. (Reuters/Hannibal Hanschke)
“Kita memerlukan satu metode kerja baru untuk memecahkan masalah,” kata Merkel di New York, Sabtu (26/9). “Dengan itu reformasi Dewan Keamanan menjadi perlu, reformasi yang menggambarkan kekuatan dunia sebenarnya lebih baik daripada situasi saat ini.”
Permintaan ini dikemukakan dalam pidato pembukaan pertemuan dengan mitranya dari Brasil, India dan Jepang seperti yang disebutkan oleh delegasi Jerman kepada wartawan.
Merkel berada di New York untuk menghadiri pertemuan puncak para pemimpin dunia tentang pembangunan global dalam Majelis Umum PBB.
Dewan Keamanan, badan PBB yang paling kuat, memiliki 15 anggota dan lima diantaranya anggota permanen.
Badan ini memiliki kekuasaan mengeluarkan resolus yang mengikat secara hukum, menerapkan sanksi atau mengijinkan aksi militer dalam menerapkan keputusannya.
Ke-10 anggota sementara Dewan Keamanan dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan dua tahun.
Inggris, China, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat yang merupakan sekutu dalam Perang Dunia II, adalah anggota permanen dengan hak veto.
Jerman, Jepang, India dan Brasil mengatakan dunia saat ini berbeda dengan tahun 1945, dan Dewan Keamanan seharusnya menggambarkan hal itu.
Jerman dan Jepang, yang merupakan negara dengan kekuatan finansial besar dan penyumbang terbesar pada PBB, mengatakan mereka berhak mendapatkan kursi permanen.
“Situasi saat ini adalah struktur dan metode kerja Dewan Keamanan itu tidak hanya ditentang oleh empat negara saja tetapi juga oleh banyak negara,” kata Merkel kpada para pemimpin negara lain.
“Kami ingin membawa pihak lain menciptakan struktur kerja modern bagi Dewan Keamanan yang sesuai dengan abad ke-21.”
Tujuan memperluas dewan ini meliputi menambah anggota permanen dan sementara yang sejak lama ditolak.
Banyak negara anggota PBB secara rutin meminta reformasi Dewan Keamanan, dan telah berusaha melakukannya selama beberapa dekade. Namun, sejauh ini tidak berhasil menemukan rumusan memperluas keanggotaan Dewan Keamanan yan gbisa diterima.
Kelima anggota permanen bisa menghalangi langkah rerformasi apapun. Inggris dan Perancis mengatakan mendukung langkah tersebut, dan Amerika dengan hati-hati menyatakan dukungan.
Para diplomat AS mengatakan China, dan juga Rusia adalah penentang utama ide tersebut.
Credit CNN Indonesia