Jumat, 25 September 2015

Obama dan Putin Bertemu, Ukraina-Suriah 'Berebut' Perhatian


Obama dan Putin Bertemu, Ukraina-Suriah 'Berebut' Perhatian  
Vladimir Putin belakangan menunjukkan citra muram setelah bertemu dengan beberapa pemimpin negara. (Reuters/RIA Novosti)
 
Jakarta, CB -- Pasca tegangnya suasana di Eropa dan Timur Tengah, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pekan depan di New York. Namun, kedua negara tak sependapat ihwal hal yang akan menjadi sorotan pembicaraan.


Seperti dilansir Reuters, Gedung Putih mendesak agar fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut adalah masalah pencaplokan daerah Ukraina oleh Rusia.

Namun, Rusia mengatakan bahwa sorotan utama pembicaraan adalah Suriah. Diberitakan sebelumnya, Rusia menjadi sorotan publik internasional lantaran disinyalir membangun kekuatan militer di Suriah untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

"Tentu saja, topik utamanya adalah Suriah. Ya, jika waktunya memungkinkan," ujar juru bicara Putin, Dmitry Peskov.

Membalas pernyataan Peskov, juru bicara Obama, Josh Earnest, berkata, "Pasti akan ada waktu."

Berbicara kepada awak media, Earnest juga mengatakan bahwa kemungkinan besar akan ada pengumuman besar dari pertemuan tersebut.

Kedua pemimpin negara tersebut akan bertatap muka dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (28/9). Pertemuan kedua pemimpin negara ini akan diadakan setelah Putin memberikan pidato.

Bukan hanya masalah konten pembicaraan, kedua negara juga berselisih pandangan mengenai siapa yang menginisiasi pertemuan. Kremlin mengatakan bahwa ini merupakan hasil kesepakatan bersama, sementara Washington mengklaim bahwa Putin meminta diadakan pertemuan.

Menurut AS, Rusia lebih membutuhkan pembicaraan ini lantaran sanksi ekonomi berat yang dijatuhkan akibat pendudukan di Ukraina.

Pertemuan antara AS dan Rusia sebelumnya juga berjalan dingin. Pada Juni 2013, pertemuan yang juga membahas tentang Suriah berakhir dengan beredarnya foto kedua pemimpin negara terlihat menjauh dan muram.

Menurut Earnest, Putin juga menunjukkan bahasa tubuh serupa setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, awal pekan ini.

"Presiden Putin kini selalu tampil dengan pose yang sekarang sangat familiar dan postur sama, jaket tak dikancing, lutut berjauhan, untuk menunjukkan citra tertentu," kata Earnest.
Credit  CNN Indonesia