Senin, 14 September 2015

Drone, Malaikat Maut Afghanistan Pasca-Tragedi 9/11

Ilustrasi serangan Drone (Foto: Truth in media)
Ilustrasi serangan Drone (Foto: Truth in media)
NANGAHAR (CB) – Setidaknya lima orang menjadi korban jiwa akibat serangan drone di Provinsi Nangahar, Afghanistan Timur. Juru bicara kepolisian setempat, Kolonel Hazrat Hussain Masraqiwal, mengatakan bahwa pada Minggu 13 September 2015 serangan drone menargetkan sebuah mobil yang malam sebelumnya berasal dari area Marsangi di Distrik Lal Pur.
Ia mengatakan, seperti yang dikutip dari Press TV (14/9/2015), serangan tersebut bertujuan menyerang militan Taliban yang sedang mengendarai mobil. Namun, dua warga sipil terluka akibat serangan udara tersebut.
Pada 9 September 2015, serangan udara drone juga terjadi di Distrik Gomal yang dilaporkan 15 anggota militan taliban tewas akibat serangan tersebut.
Di insiden lain, otoritas Afghanistan mengungkapkan setidaknya 32 orang kehilangan nyawanya dengan tiga orang luka-luka setelah drone Amerika Serikat menyerang area Gharak di Ahmadabad.
Divisi CIA sering menggunakan drone untuk melakukan serangan udara dan misi mengawasi Afghanistan dan negara tetangganya yang langsung berbatasan dengan Afghanistan yaitu Pakistan.
Pihak Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan udara menargetkan anggota dari Al Qaeda dan militan radikal lainnya. Namun dari pejabat lokal dan saksi mata mengungkapkan bahwa justru warga sipil sering menjadi korban dari serangan tersebut.
Berikut ini hasil laporan Bureau of Investigate Journalism berdasarkan statistik ini adalah kumulatif dari serangan drone Amerika Serikat hingga 1 September 2015:
• Total serangan: 421.
• Total korban jiwa: 2.476–3.989.
• Warga sipil yang terbunuh: 423-965.
• Anak-anak yang terbunuh: 172-207.
• Terluka: 1.157-1.783.
• Jumlah serangan ketika kepemimpinan Bush: 51.
• Jumlah serangan ketika kepemimpinan Obama: 370.
• Anggota Al Qaeda yang terbunuh: 84.


Credit  Okezone