Senin, 21 September 2015

Inggris dan AS beda sikap soal keterlibatan Rusia di Suriah


Inggris dan AS beda sikap soal keterlibatan Rusia di Suriah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond saat memberikan penjelasan mengenai upaya koalisi memerangi ISIS dan penanganan krisis Ukraina di Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat di Washington, Rabu (8/10). (REUTERS/Mike Theiler)
 
 
London (CB) - Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menunjukkan sikap berbeda mengenai keterlibatan Rusia di Suriah saat melakukan pembicaraan di London, Sabtu (19/9).

Setelah pertemuan di kediaman resmi Hammond, Kerry mengatakan Menteri Pertahanan Amerika Serikat dan Rusia telah mengadakan pembicaraan panjang-lebar melalui telepon mengenai perang melawan Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) menurut kata laporan media lokal.

Kerry, yang melakukan kunjungan resmi tiga-hari ke Inggris, mengatakan, "Apakah kami akan menyambut baik bantuan Rusia dalam memerangi ISIL? Tentu saja. Kami telah berbicara mengenai itu beberapa kali."

"Tapi pihak lain dalam persamaan ini ialah Assad (Presiden Suriah Bashar al-Assad) dan bagaimana Anda menjelaskan fakta bahwa dia menjadi magnit bagi petempur asing untuk datang ke wilayah tersebut," ia menambahkan.

Pemerintah Inggris telah dengan jelas menyatakan bahwa kalau yakin serangan udara di Suriah dibutuhkan, itu akan diserahkan ke parlemen untuk pemungutan suara, kata Hammond.

"Kami terus mengkaji situasi dan kami akan terus berbicara dengan sekutu kami mengenai situasi militer di lapangan," kata Menteri Luar Negeri Inggris itu sebagaimana dilansir kantor berita Xinhua.

Namun Hammond mengatakan situasi di Suriah menjadi makin rumit karena keterlibatan Rusia.

"Saya kira kami perlu membahas ini sebagai bagian dari masalah yang jauh lebih besar: tekanan migrasi, krisis kemanusiaan di Suriah serta perlunya untuk mengalahkan ISIL," ia menambahkan merujuk pada nama lain ISIS.

Kerry menggambarkan fokus baru Rusia dalam memerangi ISIS sebagai peluang untuk mendorong penyelesaian politik dalam laporan BBC.

Menurut Kerry "pangkal masalah" krisis migran di Eropa saat ini adalah kekerasan di Suriah.

Ia mengatakan Amerika Serikat siap berunding, tapi belum mengetahui apakah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Rusia siap untuk berunding.

Amerika Serikat telah menyeru Bashar agar pergi, tapi pada Sabtu Kerry kembali menegaskan posisi AS bahwa penggeseran itu "tidak harus terjadi pada hari pertama atau bulan pertama ... Ada proses saat semua pihak harus bersatu untuk mencapai kesepahaman mengenai cara ini dapat dicapai dengan cara terbaik."

Kerry, yang pada Minggu dijadwalkan mengunjungi Berlin, mengatakan pembicaraan di London meletakkan dasar bagi pertemuan mendatang di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Suriah.


Credit  ANTARA News