"Rusia punya pengalaman dan jaringan luas dalam infrastruktur maritim. Kami ingin membuka peluang di mana kedua negara dapat bekerjasama dalam infrastruktur maritim ini," kata Rizal seusai pertemuan di Kantor Kemenko Kemaritiman di Gedung BPPT Jakarta, Kamis.
Ia menuturkan, Presiden Jokowi ingin membangun tol laut guna menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan konektivitas wilayah-wilayah di Tanah Air.
Dengan bekerjasama dengan negara lain, pembangunan akan terus berjalan seiring dengan transfer teknologi dari asing ke Indonesia.
Rizal menjelaskan, pertemuan dengan Dubes Galuzin juga membahas peningkatan hubungan kerja sama terutama di sektor energi lantaran negeri beruang merah itu merupakan salah satu pengekspor gas terbesar dunia.
"Rusia adalah negara yang punya banyak pengalaman dalam gas, termasuk pengekspor gas besar dunia ke Eropa dan Tiongkok. Mungkin bisa ada hal-hal yang bisa ditindaklanjuti," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Galuzin menuturkan pertemuan antara dua negara maritim itu membahas kerja sama lebih lanjut mengenai modernisasi infrastruktur maritim.
"Termasuk juga tentang pembangunan kapal, perikanan, ekspor minyak dan gas Rusia ke Indonesia juga soal energi nuklir," katanya.
Selain itu, Dubes Galuzin menilai kedua pihak melihat potensi besar kerja sama di bidang pariwisata.
Menurut dia, sekitar lebih dari 100.000 orang Rusia telah mengunjungi Indonesia setiap tahunnya.
"Seiring bertambahnya destinasi wisata di Indonesia, kami juga mendiskusikan kemungkinan peningkatan wisatawan Indonesia ke Rusia, yang juga menarik terutama karena meningkatnya populasi muslim di sana," katanya.
Credit ANTARA News