Senin, 21 September 2015

Pemberontak Houthi Bebaskan Sandera AS dan Inggris


Pemberontak Houthi Bebaskan Sandera AS dan Inggris 
 Pemberontak Houthi membebaskan enam sandera dari Yaman, di antaranya adalah warga Amerika Serikat dan Inggris. (Reuters/Khaled Abdullah)
 
Sanaa, CB -- Pemberontak Houthi membebaskan enam sandera dari Yaman, di antaranya adalah warga Amerika Serikat dan Inggris.

Diberitakan Reuters, Minggu (20/9), sandera terdiri dari dua warga AS, seorang warga Inggris dan tiga warga Saudi. Mereka telah tiba di Oman, berdasarkan informasi pejabat Inggris, Oman dan Houthi.

Pembebasan sandera dilakukan jelang pembicaraan antara pemberontak Houthi dengan utusan khusus PBB untuk menghentikan konflik bersenjata di Yaman yang telah berlangsung enam bulan.

Ketiga warga AS dan Inggris ini ditahan Houthi sejak pertama kali Houthi digempur koalisi Arab Saudi Maret lalu. Houthi berdalih, penahanan mereka karena memasuki Yaman tanpa visa.

Gedung Putih mengatakan pembebasan dua warga AS tersebut berkat bantuan dari Sultan Oman Qaboos bin Said Al Said. Pemerintah AS mendesak dilanjutkannya perundingan damai demi menghentikan konflik di Yaman.

Salah satu sandera AS adalah Scott Darden, 45, yang bekerja untuk perusahaan logistik yang berkantor di Louisiana. Sandera AS lainnya adalah Sam Farran, 54, konsultan keamanan dari Michigan.

Darden bekerja membantu pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman. Istrinya, Diana Loesch, menuliskan di Facebook: "Sudah resmi suami saya akhirnya dibebaskan di Yaman dan dia menuju ke Muscat!!!"

Masih ada seorang warga AS lainnya yang diyakini disandera Houthi. Saat ini pemerintah dan berbagai organisasi internasional tengah berupaya menyelamatkan sandera yang belum diumumkan identitasnya ini.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi warga negaranya telah bebas dan terbang ke Oman dari Yaman. Belum ada informasi lebih lanjut dari Inggris.

Koalisi serangan Arab Saudi dilancarkan ke Yaman setelah Houthi mengganggu keamanan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Saudi berhasil mencegah Houthi yang didukung pasukan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh untuk menyerang Aden.

Menurut catatan PBB, lebih dari 4.500 orang terbunuh dalam pertempuran di Yaman sejak Maret lalu.


Credit  CNN Indonesia