WASHINGTON (CB) – Presiden Amerika Serikat (AS) diam-diam mendukung perjuangan Ikhwanul Muslimin. Padahal mereka telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah Mesir.
Seperti dilansir Washington Times, Jumat (5/6/2015), sebuah dokumen rahasia yang dikenal dengan nama Presidential Study Directive-11 (PSD-11) menyatakan jika Ikhawanul Muslimin bisa menjadi organisasi alternatif untuk melawan kelompok radikal seperti ISIS dan Al Qaeda.
Seperti dilansir Washington Times, Jumat (5/6/2015), sebuah dokumen rahasia yang dikenal dengan nama Presidential Study Directive-11 (PSD-11) menyatakan jika Ikhawanul Muslimin bisa menjadi organisasi alternatif untuk melawan kelompok radikal seperti ISIS dan Al Qaeda.
Dalam PSD-11 tertulis, jika Ikhwanul Muslimin yang dibentuk oleh Hasan al Banna pada 1928 akan memainkan peran penting dalam reformasi di kawasan Timur Tengah. Selain itu kelompok ini juga dikenal memiliki kaderisasi yang baik dalam aktivitasnya.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diduga mendapatkan dukungan suara dari pengikut Ikwanul Muslimin sehingga mempunyai pengaruh kuat di Timur Tengah.
Namun, banyak analis yang masih meragukan kedekatan Presiden Obama dengan Ikhwanul Muslimin. Mereka menilai kelompok Ikhwanul Muslimin sama berbahayanya dengan ISIS dan Al Qaeda.
Dokumen PSD-11 masih harus ditelusuri kebenarannya. Dokumen tersebut merupakan rahasia negara dan hanya kalangan Gedung Putih saja yang bisa mengaksesnya.
Credit Okezone