Jason Leger pekan lalu turut dalam
demonstrasi menentang Islam di depan masjid di Phoenix, sambil
mengenakan T-shirt yang menghina Islam. (Reuters/Nancy Wiechec)
Diberitakan Fox10 awal pekan ini, Leger dan pamannya, Paul Griffith, diundang untuk masuk ke masjid yang mereka protes sepekan sebelumnya. Di dalam, Leger, menyaksikan umat Muslim melaksanakan shalat dan bertanya banyak hal soal Islam.
Menurut Leger, pemandangan yang dia saksikan kala itu sangat indah, jauh berbeda dengan kengerian yang santer didengungkan oleh para pembenci Islam.
"Saat saya duduk dan mendengarkan mereka, benar-benar masuk ke dalam masjid mereka, dan menyaksikan ibadah mereka, itu adalah hal yang indah, dan mereka menjawab semua pertanyaan saya," kata Leger.
Dia mengatakan bahwa pandangannya selama ini soal Islam telah berubah. Padahal sepekan sebelumnya, dia dan Paul berteriak menghujat Islam, sambil memakai T-shirt bertuliskan "F**ck Islam".
Leger bahkan berjanji tidak akan ikut dalam aksi seperti itu lagi. "Saya tidak akan melakukannya lagi. Saya tidak ingin menyinggung atau menyakiti orang-orang ini," ujar dia.
Leger dan pamannya kembali diundang ke masjid untuk berdiskusi, disambut dengan gembira oleh keduanya. Namun untuk kunjungan kedua nanti, mereka tidak akan memakai kaos penghinaan tersebut.
Menurut Leger, kesalahpahaman tentang Islam muncul karena kurangnya komunikasi dan keengganan masyarakat untuk memahaminya.
"Saya merasa bahwa saya dan beberapa orang seperti paman saya, Paul, dan umat Muslim, harus saling berbicara, untuk mengubah pemikiran beberapa orang, mereka berhasil mengubah saya. Paul secara spesifik mengatakan tidak akan mengenakan T-shirt itu lagi," ujar Leger.
Sebelumnya pekan lalu puluhan orang melakukan aksi demonstrasi anti-Islam di depan masjid di Phoenix sebagai respon upaya penyerangan terhadap pameran kartun Nabi Muhammad di Texas. Saat itu, dua orang penyerang tewas.
Dalam aksi tersebut, beberapa demonstran terlihat membawa senjata api. Aksi tandingan digelar dalam kawalan ketat polisi. Saat itu, masjid Phoenix mengundang beberapa demonstran untuk masuk langsung ke dalam masjid.
Credit CNN Indonesia